Mantan Ketua RT Saksi Kasus Vina Cirebon Menghilang, Warga dan Keluarga Terpidana Demonstrasi
Senin, 24 Juni 2024 - 19:55 WIB
Puluhan warga dan keluarga terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky tahun 2016 menggelar aksi protes atas menghilangnya mantan Ketua RT Abdul Pasren. Foto/Miftahudin
CIREBON - Puluhan warga dan keluarga terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky tahun 2016 menggelar aksi protes atas menghilangnya mantan Ketua RT Abdul Pasren.
Mereka berdemonstrasi agar Abdul Pasren segera muncul karena dianggap bertanggung jawab atas ditahannya 7 pemuda setempat dalam kasus pembunuhan Vina.
Puluhan warga dan keluarga 5 terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky membentangkan spanduk dan sejumlah poster. Mereka melakukan aksi protes di sekitar Jalan Saladara Karyamulya, Kota Cirebon.
Berbagai poster dibentangkan bertuliskan agar Pak RT Pasren diminta muncul dan menjelaskan fakta sebenarnya. Apalagi kesaksian Pak RT Abdul Pasren dianggap memberatkan para narapidana.
Warga juga menganggap para narapidana tidak bersalah dan mendesak agar segera dibebaskan. “Selama ini para narapidana merupakan korban fitnah,” kata Aminah, salah seorang keluarga narapidana, Senin (24/6/2024).
Selain melakukan protes, warga juga berencana menggelar doa bersama di sekitar rumah tinggal Pak RT Abdul Pasren. Hal itu dilakukan untuk guna menuntut keadilan dan berharap para narapidana dibebaskan.
Mereka berdemonstrasi agar Abdul Pasren segera muncul karena dianggap bertanggung jawab atas ditahannya 7 pemuda setempat dalam kasus pembunuhan Vina.
Puluhan warga dan keluarga 5 terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky membentangkan spanduk dan sejumlah poster. Mereka melakukan aksi protes di sekitar Jalan Saladara Karyamulya, Kota Cirebon.
Berbagai poster dibentangkan bertuliskan agar Pak RT Pasren diminta muncul dan menjelaskan fakta sebenarnya. Apalagi kesaksian Pak RT Abdul Pasren dianggap memberatkan para narapidana.
Warga juga menganggap para narapidana tidak bersalah dan mendesak agar segera dibebaskan. “Selama ini para narapidana merupakan korban fitnah,” kata Aminah, salah seorang keluarga narapidana, Senin (24/6/2024).
Selain melakukan protes, warga juga berencana menggelar doa bersama di sekitar rumah tinggal Pak RT Abdul Pasren. Hal itu dilakukan untuk guna menuntut keadilan dan berharap para narapidana dibebaskan.
(wib)
tulis komentar anda