Kisah Airlangga, Pendiri Kahuripan Jadi Saksi Tamatnya Mataram Kuno dari Serangan Sriwijaya

Selasa, 11 Juni 2024 - 06:16 WIB
Sosok Raja Airlangga sendiri merupakan raja besar Kerajaan Kahuripan. Nama Airlangga atau yang sering disebut Erlangga memiliki makna air yang melompat.

Menurut para sejarawan, Airlangga yang merupakan putra Udayana, atau Dharmmodayana Warwadeawa Udayana, yang lahir dari Mahendratta (Gunapriya Dharmapadni) tersebut merupakan darah campuran Bedahulu-Medang periode Jawa Timur atau Bali-Jawa Timur.

Bila dirunut dari garis ayah, Airlangga masih terbilang cucu Sri Kesari Warmadewa (raja Bali). Sementara bila dirunut dari garis ibu, Airlangga masih terbilang cucu Sri Makutawangsawardhana (raja Medang periode Jawa Timur ke-3).

Dengan demikian, Airlangga masih merupakan keponakan dari Dharmawangsa Teguh, yang merupakan raja Mataram periode Jawa Timur terakhir. Airlangga memiliki dua adik yang bernama Marakata dan Anak Wungsu.

Marakata kelak menjadi raja Bedahulu sepeninggal Udayana. Sedangkan Anak Wungsu menjadi raja Bedahulu sepeninggal Marakata. Ketika berusia 16 tahun, Airlangga yang disertai Mpu Narotama abdinya pergi ke Negeri Medang.

Airlangga dinikahkan dengan putrinya oleh Dharmawangsa Teguh.

Dari pernikahannya dengan putri Dharmawangsa Teguh tersebut, Airlangga memiliki seorang putri bernama Sanggramawijaya Tunggadewi. Sementara putra Airlangga yang lahir dari selir, yakni Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan.
(ams)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content