Kisah Aiptu Asron Dampingi Abu Bakar Baasyir, Mantan Napi Teroris Pimpinan JI
Senin, 10 Juni 2024 - 15:13 WIB
SEMARANG - Aiptu Asron anggota Direktorat Intelijen dan Keamanan (Dit Intelkam) Polda Jateng selama bertahun-tahun "melekat" mendampingi sejumlah mantan narapidana terorisme (napiter).
Di antaranya tokoh kondang mantan pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) Abu Bakar Baasyir (ABB) hingga mereka yang dulunya bergabung kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD).
Dua kelompok itu punya karakteristik berbeda, sehingga perlu penanganan yang berbeda pula di lapangan.
Bekerja mendampingi para mantan napiter di wilayah Jateng punya dinamika sendiri di lapangan. Sebab, tak hanya mantan napiter saja yang didampingi, namun keluarganya juga tak luput harus pula mendapatkan perhatian.
Seringkali selain waktunya yang hampir 1x24 jam harus siaga, beberapa pekerjaan yang ada juga mau tak mau harus dilakukan “di luar panggilan tugas”. Bahkan, sampai melibatkan istri dan keluarga untuk upaya pendampingan kepada mereka, agar mereka tak kembali ke lingkaran kelompok lamanya.
“Prinsipnya bekerja di bidang ini harus ikhlas, humanis dan menyenangi pekerjaan ini,” kata Asron saat ditemui SINDOnews pekan lalu di Kota Semarang.
Dia menceritakan pengalamannya ketika sehari jelang Pilpres Rabu 14 Februari 2024 lalu. Selasa malam-malam, ponselnya berdering, Ustaz Abdurrahim Baasyir alias Ustaz Iim menghubunginya.
Di antaranya tokoh kondang mantan pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) Abu Bakar Baasyir (ABB) hingga mereka yang dulunya bergabung kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD).
Baca Juga
Dua kelompok itu punya karakteristik berbeda, sehingga perlu penanganan yang berbeda pula di lapangan.
Bekerja mendampingi para mantan napiter di wilayah Jateng punya dinamika sendiri di lapangan. Sebab, tak hanya mantan napiter saja yang didampingi, namun keluarganya juga tak luput harus pula mendapatkan perhatian.
Seringkali selain waktunya yang hampir 1x24 jam harus siaga, beberapa pekerjaan yang ada juga mau tak mau harus dilakukan “di luar panggilan tugas”. Bahkan, sampai melibatkan istri dan keluarga untuk upaya pendampingan kepada mereka, agar mereka tak kembali ke lingkaran kelompok lamanya.
“Prinsipnya bekerja di bidang ini harus ikhlas, humanis dan menyenangi pekerjaan ini,” kata Asron saat ditemui SINDOnews pekan lalu di Kota Semarang.
Baca Juga
Dia menceritakan pengalamannya ketika sehari jelang Pilpres Rabu 14 Februari 2024 lalu. Selasa malam-malam, ponselnya berdering, Ustaz Abdurrahim Baasyir alias Ustaz Iim menghubunginya.
tulis komentar anda