Kemensos Targetkan 1 Juta Peserta PKH Graduasi Tahun Ini

Kamis, 20 Agustus 2020 - 20:21 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) saat menghadiri acara Rekonsiliasi Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai Program PKH Provinsi Jatim tahun 2020 di Dyandra Convention Center. Foto SINDOnews
SURABAYA - Kementerian Sosial (Kemensos) tahun 2020 ini menargetkan graduasi sebanyak 10 % dari total 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) atau sebanyak 1 juta. Graduasi yang diharapkan adalah meningkatnya taraf kesejahteraan KPM sebagai hasil dari berbagai intervensi yang diberikan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Pepen Nazarudin mengatakan, jenis graduasi KPM PKH terdiri dari graduasi alamiah atau sudah tidak memiliki komponen. Lalu, graduasi mandiri atau atas keputusan KPM keluar dari kepesertaan. (Baca: Bansos Tunai Mulai Disalurkan ke 174.332 Warga Surabaya )

"Ketiga, graduasi sejahtera ditunjukan dengan kenaikan taraf kesejahteraan ditandai meningkatnya pendapatan," katanya, saat acara Rekonsiliasi Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai Program PKH Provinsi Jatim tahun 2020 di Dyandra Convention Center, Kamis (20/8/2020).



Berdasarkan data di e-PKH, dari total keseluruhan yang telah dinyatakan graduasi sebesar 68,9% didominasi oleh graduasi alamiah, 14,36% graduasi mandiri dan 16,66 % graduasi sejahtera. Sampai dengan bulan Juli tahun 2020 dari target 1 juta KPM yang telah graduasi tercatat sebanyak 711.126 atau 71,11% dan masih didominasi graduasi alamiah atau non komponen.

Jumlah graduasi KPM PKH di Jatim, sampai dengan bulan Juli pada tahun 2020 sebanyak 132.767 dengan rincian graduasi sejahtera 12.218 atau 9,2%, graduasi mandiri 24.993 atau 18,82% dan graduasi non komponen 95.556 atau 71,97%.

Pepen menambahkan, strategi graduasi yang saat ini diterapkan melalui integrasi skema graduasi dengan program pemberdayaan. Ini untuk memastikan peserta graduasi tidak jatuh miskin kembali. "Skema dilakukan dengan mengakseskan KPM yang telah memiliki rintisan usaha dan KPM graduasi dengan berbagai program pemberdayaan," imbuh Pepen.

Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, seluruh penerima PKH di Jatim di Jatim 100% adalah perempuan. Menurutnya, para kaum perempuan ini harus bisa melalui graduasi dengan punya usaha produktif dan kreatif dari Kemensos. (Baca: Program Keriwausahaan Sosial, Pemerintah Beri Stimulus ke KPM )

“Kami berharap PKH mampu mengurangi angka kemiskinan di Jatim. Terjadi kenaikan angka kemiskinan di Jatim pada Maret 2020 dibandingkan dengan September 2020 lalu. Dimana pada September lalu angka kemiskinan adalah 10,20 % menjadi 11,09 % atau ada kenaikan 0,89%,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Khofifah, dibutuhkan rekonsiliasi-rekonsiliasi data masyarakat desa dari pendamping PKH dan pendamping desa. Rekonsiliasi di Pemprov Jatim ini nanti dipadukan antara Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Kemudian disambungkan program Kemendes dengan Kemensos. “Ini perlu karena kemiskinan di pedesaan wilayah Jatim ini cukup tinggi dan data-datanya akan kami lihat untuk mengintervensi supaya lebih efektif,” ujarnya.

(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content