Pilkada Majalengka 2024, Eman Suherman Calon Kuat Penantang Petahana
Jum'at, 07 Juni 2024 - 16:14 WIB
Sekda Majalengka Eman Suherman (tengah) dengan pengalamannya yang mumpuni menjadi calon kuat dalam Pilkada Majalengka 2024. Foto/Dok. SINDOnews
MAJALENGKA - Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka Eman Suherman dengan pengalamannya yang mumpuni menjadi calon kuat dalam Pilkada 2024 . Dukungan luas dari berbagai kalangan masyarakat memperkuat posisinya sebagai penantang terkuat petahana.
Pengalaman Eman sebagai birokrat merupakan modal berharga untuk maju pada Pilkada Majalengka 2024. Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, mengatakan, posisi politik sekda mulai diperhitungkan pada kontestasi politik 2024.
“Posisi Sekda kuat jika petahana bupati tidak bisa memamerkan pencapaian pembangunan dan kinerja selama 5 tahun terakhir,” kata Subiran, Jumat (7/6/2024).
Kepiawaian Eman sebagai Sekda terus mendapatkan dukungan yang melimpah dari warga Majalengka. Salah satu gebrakan yang Eman sedang lakukan adalah revitalisasi Stadion Warung Jambu.
Revitalisasi stadion kebanggaan warga Majalengka tersebut akan menghabiskan anggaran hingga Rp3,1 miliar. Sebelum pelaksanaan revitalisasi, akan dilakukan penghitungan Detail Engineering Design (DED) oleh konsultan.
Revitalisasi Stadion Warung Jambu juga akan menambah beberapa fasilitas untuk olahraga lain. Fasilitas seperti atletik dan lapangan panahan akan ditambahkan untuk mendorong generasi muda Majalengka mengembangkan bakatnya.
Selain itu, Eman rutin memberikan bimbingan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM di Majalengka. Salah satunya adalah meningkatkan nilai dan daya saing UMKM pengepul buah mangga gedong gincu.
Langkah yang dilakukan Eman adalah menjalin kerja sama dengan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung dalam rangka optimalisasi manajemen berbasis digital. Kerja sama ini memberikan pengetahuan dan wawasan dalam manajemen pemasaran, terutama untuk mangga gedong gincu.
Karenanya, lanjut Subiran, fenomena birokrat menumbangkan petahana pada Pilkada sudah sering terjadi di Indonesia. Menurutnya, Eman menjadi salah satu figur yang patut diperhitungkan untuk menjadi bupati Majalengka lantaran memiliki rekam jejak nyata.
“Sudah banyak contoh di daerah di mana sekda menumbangkan petahana bupati sebagai akibat dari ketidakpuasan rakyat terhadap kinerja bupati,” tandasnya.
Pengalaman Eman sebagai birokrat merupakan modal berharga untuk maju pada Pilkada Majalengka 2024. Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, mengatakan, posisi politik sekda mulai diperhitungkan pada kontestasi politik 2024.
“Posisi Sekda kuat jika petahana bupati tidak bisa memamerkan pencapaian pembangunan dan kinerja selama 5 tahun terakhir,” kata Subiran, Jumat (7/6/2024).
Baca Juga
Kepiawaian Eman sebagai Sekda terus mendapatkan dukungan yang melimpah dari warga Majalengka. Salah satu gebrakan yang Eman sedang lakukan adalah revitalisasi Stadion Warung Jambu.
Revitalisasi stadion kebanggaan warga Majalengka tersebut akan menghabiskan anggaran hingga Rp3,1 miliar. Sebelum pelaksanaan revitalisasi, akan dilakukan penghitungan Detail Engineering Design (DED) oleh konsultan.
Revitalisasi Stadion Warung Jambu juga akan menambah beberapa fasilitas untuk olahraga lain. Fasilitas seperti atletik dan lapangan panahan akan ditambahkan untuk mendorong generasi muda Majalengka mengembangkan bakatnya.
Selain itu, Eman rutin memberikan bimbingan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM di Majalengka. Salah satunya adalah meningkatkan nilai dan daya saing UMKM pengepul buah mangga gedong gincu.
Langkah yang dilakukan Eman adalah menjalin kerja sama dengan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung dalam rangka optimalisasi manajemen berbasis digital. Kerja sama ini memberikan pengetahuan dan wawasan dalam manajemen pemasaran, terutama untuk mangga gedong gincu.
Karenanya, lanjut Subiran, fenomena birokrat menumbangkan petahana pada Pilkada sudah sering terjadi di Indonesia. Menurutnya, Eman menjadi salah satu figur yang patut diperhitungkan untuk menjadi bupati Majalengka lantaran memiliki rekam jejak nyata.
“Sudah banyak contoh di daerah di mana sekda menumbangkan petahana bupati sebagai akibat dari ketidakpuasan rakyat terhadap kinerja bupati,” tandasnya.
(poe)
tulis komentar anda