Gempa M4,8 Guncang Raja Ampat, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif Dasar Laut
Sabtu, 25 Mei 2024 - 15:38 WIB
RAJA AMPAT - Gempa bumi mengguncang Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (5/5/2024) pukul 12.55.52 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa ini memiliki parameter update magnitudo (M)4,8.
Episenter gempa terletak pada koordinat 0,83° LU; 131,72° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 178 Km arah Timur Laut Raja Ampat, Papua Barat pada kedalaman 10 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip ),” ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya, Sabtu (5/5/2024).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Raja Ampat dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Daryono mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pintanya.
Episenter gempa terletak pada koordinat 0,83° LU; 131,72° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 178 Km arah Timur Laut Raja Ampat, Papua Barat pada kedalaman 10 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip ),” ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya, Sabtu (5/5/2024).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Raja Ampat dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Daryono mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pintanya.
(shf)
tulis komentar anda