Cinta Ditolak, Pria di Surabaya Jadi Tersangka Gegara Lakukan Teror ke Teman Wanita selama 10 Tahun
Selasa, 21 Mei 2024 - 19:11 WIB
NRS sendiri tidak menyangka jika AP sejahat itu pada dirinya. Sebab, semasa SMP, NRS orangnya periang dan ekstrovert. Sesama teman juga suka membantu.
Ternyata kebaikan NRS disalahartikan oleh tersangka dan dikira korban menyimpan rasa terhadap tersangka.
"Saya sudah pernah menolak dia dan dia sempat confess di 2014 sampai 2015, tapi sudah saya tolak dengan cara baik-baik dan cara kasar juga tidak bisa, tapi berlanjut sampai sekarang," imbuh NRS.
Korban mengaku sudah berulang kali menolak cinta tersangka. Mulai dari menyampaikan secara baik-baik hingga mengundang emosinya. Baik dengan keluarga dan mantan-mantan kekasih korban juga sudah pernah bertemu dan berusaha dimediasi.
"Jadi susah sekali dikasih tahu kalau saya tidak suka," ujar NRS.
NRS mengisahkan, berbagai bentuk teror dialami sejak 2014. Tepatnya, ketika duduk di bangku kelas 2 SMA sampai 2024. Teror dilakukan terutama melalui media sosial.
"Ada banyak, 420 akun di twitter untuk meneror saya, di instagram juga. Saya sampai kehilangan banyak Instagram (untuk menghindari AP). Tapi tidak hanya pembuatan akun, isi akunnya juga ada pelecehan seksual verbal dan foto juga," terangnya.
Lantaran sudah tidak tahan dengan perbuatan AP, NRS akhirnya melaporkan perbuatan pelaku ke pihak berwajib. Ia menegaskan laporan kali ini adalah yang pertama kali dalam seumur hidup.
Hal itu usai mendapat dukungan dari keluarga, kekasih, dan para netizen di media sosial.
"Saya anak yatim, almarhum ayah saya adalah nahkoda buat saya. Sebelumnya saya tidak tahu arahnya kalau lapor dan prosesnya bagaimana, sedangkan saya harus melindungi ibu saya dan saya juga sudah curhat ke mereka," ujarnya.
Ternyata kebaikan NRS disalahartikan oleh tersangka dan dikira korban menyimpan rasa terhadap tersangka.
"Saya sudah pernah menolak dia dan dia sempat confess di 2014 sampai 2015, tapi sudah saya tolak dengan cara baik-baik dan cara kasar juga tidak bisa, tapi berlanjut sampai sekarang," imbuh NRS.
Korban mengaku sudah berulang kali menolak cinta tersangka. Mulai dari menyampaikan secara baik-baik hingga mengundang emosinya. Baik dengan keluarga dan mantan-mantan kekasih korban juga sudah pernah bertemu dan berusaha dimediasi.
"Jadi susah sekali dikasih tahu kalau saya tidak suka," ujar NRS.
NRS mengisahkan, berbagai bentuk teror dialami sejak 2014. Tepatnya, ketika duduk di bangku kelas 2 SMA sampai 2024. Teror dilakukan terutama melalui media sosial.
"Ada banyak, 420 akun di twitter untuk meneror saya, di instagram juga. Saya sampai kehilangan banyak Instagram (untuk menghindari AP). Tapi tidak hanya pembuatan akun, isi akunnya juga ada pelecehan seksual verbal dan foto juga," terangnya.
Lantaran sudah tidak tahan dengan perbuatan AP, NRS akhirnya melaporkan perbuatan pelaku ke pihak berwajib. Ia menegaskan laporan kali ini adalah yang pertama kali dalam seumur hidup.
Hal itu usai mendapat dukungan dari keluarga, kekasih, dan para netizen di media sosial.
"Saya anak yatim, almarhum ayah saya adalah nahkoda buat saya. Sebelumnya saya tidak tahu arahnya kalau lapor dan prosesnya bagaimana, sedangkan saya harus melindungi ibu saya dan saya juga sudah curhat ke mereka," ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda