Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi Lagi, Dilarang Aktivitas di Radius 4 Km
Selasa, 21 Mei 2024 - 15:03 WIB
HALMAHERA BARAT - Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara kembali erupsi atau meletus pada Selasa (21/5/2024) siang sekitar pukul 14.01 WIT. Kolom letusan mencapai 5.000 meter dari puncak.
"Tinggi kolom letusan teramati ± 5000 m di atas puncak (± 6325 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," tulis petugas pos Gunung Ibu, Richard Chaniago dalam website Magma Indonesia Kementerian ESDM.
Richard juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi salah satunya agar tidak ada aktivitas dengan radius 4-7 kilometer ke arah bukaan kawah bagian utara Gunung Ibu.
"Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 7 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata)," ucapnya.
Dia menyebut, Pemkab Halmahera Barat terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung serta Pos Pengamatan Gunung Ibu.
"Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," imbaunya.
"Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Ibu. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Ibu," tambahnya.
"Tinggi kolom letusan teramati ± 5000 m di atas puncak (± 6325 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," tulis petugas pos Gunung Ibu, Richard Chaniago dalam website Magma Indonesia Kementerian ESDM.
Richard juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi salah satunya agar tidak ada aktivitas dengan radius 4-7 kilometer ke arah bukaan kawah bagian utara Gunung Ibu.
"Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 7 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata)," ucapnya.
Dia menyebut, Pemkab Halmahera Barat terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung serta Pos Pengamatan Gunung Ibu.
"Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," imbaunya.
"Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Ibu. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Ibu," tambahnya.
(shf)
tulis komentar anda