Gubernur Sumbar: Jumlah Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang Bertambah Jadi 34 Orang
Minggu, 12 Mei 2024 - 19:33 WIB
PADANG - Gubernur Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan, korban jiwa akibat banjir bandang yang melanda 3 daerah di Sumatera Barat sudah mencapai 34 orang. Dengan rincian 16 orang di Kabupaten Agam dan 18 orang lainnya di Kabupaten Tanah Datar.
“Berdasarkan laporan sementara yang dihimpun oleh BPBD Sumbar sampai Pukul 14.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 34 orang,” katanya, Minggu (12/5/2024).
Mahyeldi menambahkan, ada sebanyak 5 orang yang hingga Minggu siang masih dinyatakan hilang. “Untuk korban luka-luka berjumlah sebanyak 16 orang, sekali lagi ini masih data sementara ya,” ujarnya.
Mahyeldi menjelaskan, saat ini proses evakuasi dan pencarian korban masih berlangsung, maka potensi penambahan data korban masih sangat terbuka.
Lebih lanjut dia menuturkan, luasan wilayah yang terdampak pada 3 daerah meliputi, 4 kecamatan di Kabupaten Agam, 2 kecamatan di Kabupaten Tanah Datar, dan 1 kecamatan di Kota Padang Panjang.
Terkait total jumlah kerugian, Gubernur Mahyeldi belum bisa memastikan karena saat ini jajarannya masih fokus terhadap pencarian dan evakuasi korban.
“Kami menunggu hasil pendataan lapangan dan kajian teknis dari tim ahli tuntas, sekarang fokus ke proses evakuasi dan pencarian korban dulu,” pungkas Mahyeldi.
“Berdasarkan laporan sementara yang dihimpun oleh BPBD Sumbar sampai Pukul 14.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 34 orang,” katanya, Minggu (12/5/2024).
Mahyeldi menambahkan, ada sebanyak 5 orang yang hingga Minggu siang masih dinyatakan hilang. “Untuk korban luka-luka berjumlah sebanyak 16 orang, sekali lagi ini masih data sementara ya,” ujarnya.
Baca Juga
Mahyeldi menjelaskan, saat ini proses evakuasi dan pencarian korban masih berlangsung, maka potensi penambahan data korban masih sangat terbuka.
Lebih lanjut dia menuturkan, luasan wilayah yang terdampak pada 3 daerah meliputi, 4 kecamatan di Kabupaten Agam, 2 kecamatan di Kabupaten Tanah Datar, dan 1 kecamatan di Kota Padang Panjang.
Terkait total jumlah kerugian, Gubernur Mahyeldi belum bisa memastikan karena saat ini jajarannya masih fokus terhadap pencarian dan evakuasi korban.
“Kami menunggu hasil pendataan lapangan dan kajian teknis dari tim ahli tuntas, sekarang fokus ke proses evakuasi dan pencarian korban dulu,” pungkas Mahyeldi.
(wib)
tulis komentar anda