Kisah Jenderal Polisi Hoegeng Nyamar Jadi Monyet Tangkap Orangutan Pemberian Soedomo
Senin, 06 Mei 2024 - 10:22 WIB
Kapolri Jenderal Pol (Purn) Hoegeng Iman Santoso sosok legendaris yang dikenal sebagai tokoh polisi yang jujur, berintegritas serta kuat memegang prinsipnya. Di balik itu semua, Hoegeng kegemaran memelihara binatang atau hewan.
Bahkan Hoegeng pernah memilikiorangutan. Orangutan tersebut pemberian dari Panglima Komando Pemulihan dan Keamanan Ketertibang (Pangkopkamtib) Laksamana Soedomo saat itu. Orangutan tersebut pun diberi nama Soedomo.
Namun suatu saat orang utan itu lepas dan masuk halaman rumah tetangga Hoegeng. Pengurus rumah mengejar Orangutan itu yang naik ke atas genteng, namun saat dipanggil Orangutan itu tidak turun.
Akhirnya pengurus rumah melaporkan kepada Hoegeng. Pria kelahiran Pekalongan ini pun turun tangan.Ketika di atas genteng rumah tetangga, orang utan tetap diam meski dipanggil Hoegeng. Tanpa kehilangan akal, Hoegeng mengatur strategi dengan berpura-pura menjadimonyet.
“Mungkin karena dikira masih saudaranya, orang utan itu tiba-tiba mau. Dia memeluk dan membawa turun,” tutur Hoegeng yang saat bercerita seraya menirukan gaya monyet kepada Dharto dalam buku Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan, dikutip Senin (6/5/2024).
Namun pemerintah saat itu mengeluarkan undang-undang mengenai larangan memelihara hewan langka. Orangutan diserahkan kepada petugas perlindungan binatang.Meskipun sedih kehilangan binatang kesayangannya, Hoegeng harus menaati semua aturan.
Dendam Presiden Soeharto ke Polisi Jujur
Selain kisah nyamar menjadi monyet, Hoegeng pernah dibikin nangis oleh Presiden Ke-2 RI, Soeharto. Usut punya usut, Jenderal Hoegeng ternyata mempunyai darah ningrat. Ayahnya, Soekarjo Kario Hatmodjo merupakan seorang jaksa dan ibunya bernama Oemi Kalsoem.
Bahkan Hoegeng pernah memilikiorangutan. Orangutan tersebut pemberian dari Panglima Komando Pemulihan dan Keamanan Ketertibang (Pangkopkamtib) Laksamana Soedomo saat itu. Orangutan tersebut pun diberi nama Soedomo.
Namun suatu saat orang utan itu lepas dan masuk halaman rumah tetangga Hoegeng. Pengurus rumah mengejar Orangutan itu yang naik ke atas genteng, namun saat dipanggil Orangutan itu tidak turun.
Baca Juga
Akhirnya pengurus rumah melaporkan kepada Hoegeng. Pria kelahiran Pekalongan ini pun turun tangan.Ketika di atas genteng rumah tetangga, orang utan tetap diam meski dipanggil Hoegeng. Tanpa kehilangan akal, Hoegeng mengatur strategi dengan berpura-pura menjadimonyet.
“Mungkin karena dikira masih saudaranya, orang utan itu tiba-tiba mau. Dia memeluk dan membawa turun,” tutur Hoegeng yang saat bercerita seraya menirukan gaya monyet kepada Dharto dalam buku Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan, dikutip Senin (6/5/2024).
Namun pemerintah saat itu mengeluarkan undang-undang mengenai larangan memelihara hewan langka. Orangutan diserahkan kepada petugas perlindungan binatang.Meskipun sedih kehilangan binatang kesayangannya, Hoegeng harus menaati semua aturan.
Dendam Presiden Soeharto ke Polisi Jujur
Selain kisah nyamar menjadi monyet, Hoegeng pernah dibikin nangis oleh Presiden Ke-2 RI, Soeharto. Usut punya usut, Jenderal Hoegeng ternyata mempunyai darah ningrat. Ayahnya, Soekarjo Kario Hatmodjo merupakan seorang jaksa dan ibunya bernama Oemi Kalsoem.
tulis komentar anda