Kisah Duda Disabilitas di Nias Bertahan Hidup Bersama 2 Anak yang Masih Kecil
Kamis, 02 Mei 2024 - 17:40 WIB
NIAS - Kisah hidup pria disabilitas tuna netra bernama Fatinasokhi Bawamenewi (50) warga Desa Hilihoro, Kecamatan Bawolato, Nias, Sumatera Utara menyayat hati.
Dia seorang duda dan memiliki dua orang anak, Judika Rahmat Bawamenewi (11) dan Iren (9). Fatinasokhi Bawamenewi bertahan hidup sejauh ini bersama kedua anaknya dari sumbangan warga yang ringan tangan memberi sedekah.
Walau serba kekurangan, kedua anaknya itu masih bisa bersekolah. Masing-masing duduk di bangku kelas 3 dan kelas 2 Sekolah Dasar (SD).
Istrinya telah meninggal dunia pada tahun 2022 atau sekitar 2 tahun lalu. Sejak itu, segala urusan rumah ia selesaikan dengan keterbatasannya, mulai dari memasak, menyuci dan sebagainya, ia lakukan dengan terlebih dahulu meraba untuk memastikan ke akuratan yg dia ambil.
"Saya terpaksa melakukan ini semua, karena jika bukan saya maka tidak ada orang lain yang mengerjakannya. Istri saya 2 tahun lalu meninggal, dan saat ini saya tinggal bersama kedua anak," katanya saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) dikediamannya, Kamis (2/5/2024).
Ironisnya, sejauh ini, ia tak mendapatkan perhatian pemerintah, Program Keluarga Harapan (PKH) yang notabene diperuntukan untuk keluarga miskin sebagai bantuan sosial dari pemerintah, ia belum menerima bahkan tidak terdata.
"Jika pemerintah mau peduli dan memperhatikan kami, saya sangat berterimakasih," harapnya.
Dia seorang duda dan memiliki dua orang anak, Judika Rahmat Bawamenewi (11) dan Iren (9). Fatinasokhi Bawamenewi bertahan hidup sejauh ini bersama kedua anaknya dari sumbangan warga yang ringan tangan memberi sedekah.
Walau serba kekurangan, kedua anaknya itu masih bisa bersekolah. Masing-masing duduk di bangku kelas 3 dan kelas 2 Sekolah Dasar (SD).
Istrinya telah meninggal dunia pada tahun 2022 atau sekitar 2 tahun lalu. Sejak itu, segala urusan rumah ia selesaikan dengan keterbatasannya, mulai dari memasak, menyuci dan sebagainya, ia lakukan dengan terlebih dahulu meraba untuk memastikan ke akuratan yg dia ambil.
"Saya terpaksa melakukan ini semua, karena jika bukan saya maka tidak ada orang lain yang mengerjakannya. Istri saya 2 tahun lalu meninggal, dan saat ini saya tinggal bersama kedua anak," katanya saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) dikediamannya, Kamis (2/5/2024).
Ironisnya, sejauh ini, ia tak mendapatkan perhatian pemerintah, Program Keluarga Harapan (PKH) yang notabene diperuntukan untuk keluarga miskin sebagai bantuan sosial dari pemerintah, ia belum menerima bahkan tidak terdata.
"Jika pemerintah mau peduli dan memperhatikan kami, saya sangat berterimakasih," harapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda