Ramalan Pujangga Ranggawarsita mengenai Pemimpin Indonesia, sejak Bung Karno hingga Paling Ditunggu
Jum'at, 26 April 2024 - 09:47 WIB
Inilah pemimpin yang mengembara yang juga diibaratkan wuta ngideri jagat. Ramalan tipologi pemimpin ini merujuk pada KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Gus Dur memiliki keterbatasan penglihatan, namun melalui perjalanan keliling dunianya, Gus Dur mampu meyakinkan eksistensi Indonesia di depan negara-negara lain di dunia.
Pemimpin yang dimaksudkan adalah tokoh yang sebelumnya sembunyi dan akhirnya keluar dari pertapaan. Ia bisa seorang ratu atau raja yang mendapat legitimasi luas karena hamong tuwuh dari keturunannya.
Pemimpin ini menjadi simbol penderitaan dari orde sebelumnya. Karenanya begitu muncul mendapat dukungan luas dari publik.
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, pemimpin ini akan mengantarkan Nusantara ke gapura pembuka zaman keemasan.
Pemimpin ini diterjemahkan yang akan menjembatani ke arah kemakmuran. Ia seorang negarawan tanpa pamrih.
Ia yang meletakkan fondasi kenegaraan baru dan diibaratkan membuka gapura sekaligus menggelar tikar. Kendati demikian ia tidak sampai menduduki tikar yang digelar tersebut.
Gus Dur memiliki keterbatasan penglihatan, namun melalui perjalanan keliling dunianya, Gus Dur mampu meyakinkan eksistensi Indonesia di depan negara-negara lain di dunia.
5. Satria Piningit Hamong Tuwuh
Pemimpin yang dimaksudkan adalah tokoh yang sebelumnya sembunyi dan akhirnya keluar dari pertapaan. Ia bisa seorang ratu atau raja yang mendapat legitimasi luas karena hamong tuwuh dari keturunannya.
Pemimpin ini menjadi simbol penderitaan dari orde sebelumnya. Karenanya begitu muncul mendapat dukungan luas dari publik.
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, pemimpin ini akan mengantarkan Nusantara ke gapura pembuka zaman keemasan.
6. Pemimpin Satria Boyong Pambukaning Gapura
Pemimpin ini diterjemahkan yang akan menjembatani ke arah kemakmuran. Ia seorang negarawan tanpa pamrih.
Ia yang meletakkan fondasi kenegaraan baru dan diibaratkan membuka gapura sekaligus menggelar tikar. Kendati demikian ia tidak sampai menduduki tikar yang digelar tersebut.
7. Pemimpin Satria Pinandita Sinisihan Wahyu
tulis komentar anda