BNPB Larang Warga Memasuki 2 Kampung di Kaki Gunung Ruang

Kamis, 25 April 2024 - 17:09 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melarang warga untuk memasuki 2 kampung di kaki Gunung Ruang. Foto/Istimewa
SITARO - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) melarang warga untuk memasuki 2 kampung di kaki Gunung Ruang. Kedua kampung itu, adalah Kampung Pumpente dan Laingpatehi di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), yang berada di dalam radius 4 km di kaki Gunung Ruang .

Saat ini, BNPB juga terus mendampingi Pemerintah Kabupaten Sitaro meskipun status aktivitas vulkanik Gunung Ruang turun dari ‘awas’ (level IV) menjadi ‘siaga’ (level III). Penurunan status tersebut berlaku sejak Senin, 22 April 2024, pukul 09.00 WITA.

Pendampingan BNPB kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro di antaranya untuk memastikan keselamatan warga, khususnya yang tinggal di Pulau Ruang.





Deputi Logistik Peralatan BNPB, Lilik Kurniawan bersama jajaran, BPBD Provinsi Sulut dan BPBD Kabupaten Sitaro dengan menggunakan Kapal Motor Kabupaten Biaro untuk memantau langsung daerah yang sudah dipasang rambu. Pada pemantauan dari atas kapal, masih terlihat penduduk setempat yang menyelamatkan barang dari sisa erupsi.

“Rambu atau tanda larangan tersebut merupakan sarana sosialisasi kepada masyarakat agar tidak memasuki lagi Kampung Pumpente dan Laingptehi yang masuk dalam radius kawasan rawan bencana,” kata Lilik dalam keterangannya, Kamis (25/4/2024).

Sekretaris Daerah Kabupaten Sitaro pun telah membentuk tim verifikasi data pengungsi yang melibatkan organisasi perangkat daerah terkait dan Kapitalau (kepala desa). Data pengungsi di Kabupaten Sitaro sebanyak 14.045 jiwa terdampak dengan rincian 6.842 laki-laki dan 7.044 perempuan.

Sedangkan total warga yang mengungsi sebanyak 6.125 jiwa, dengan rincian 2.943 laki-laki dan 3.182 Perempuan yang tersebar di 13 titik. Penanganan pengungsi selanjutnya akan dipisahkan menjadi dua bagian.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content