Kecantikan Dara Petak, Putri Raja Melayu Luluhkan Hati Raden Wijaya Pendiri Majapahit
Senin, 22 April 2024 - 06:45 WIB
DARA PETAK memang menjadi istri kelima atau terakhir dari Raden Wijaya sang pendiri sekaligus penguasa pertama Kerajaan Majapahit.
Meski demikian, sosoknya begitu disegani dan menjadi istri yang dituakan, karena berhasil memberikan keturunan laki-laki, yakni Jayanagara.
Dara Petak sendiri sebenarnya merupakan hadiah dari Raja Dharmasraya bagi Kerajaan Singasari.
Selain Dara Petak, saudaranya Dara Jingga juga diserahkan ke Singasari, sebagai pengakuan kekuasaannya, dan berhasil menaklukkan Pulau Sumatera, dalam Ekspedisi Pamalayu.
Tapi sayang kondisi di internal ibukota Kerajaan Singasari berantakan. Penguasaan Singasari di wilayah Sumatera tak berarti apa-apa ketika istana kerajaan dan pejabatnya, termasuk raja dibunuh oleh lawan, yakni pasukan Jayakatwang dari Kerajaan Kediri.
Maka Dara Petak diserahkan ke Singasari, sepuluh hari setelah tentara Mongol diusir oleh pasukan Majapahit dan Arya Wiraraja.
Kala itu, Raden Wijaya dipertemukan dengan Dara Petak, dikutip dari "Sandyakala di Timur Jawa 1042 - 1527 M : Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit".
Meski demikian, sosoknya begitu disegani dan menjadi istri yang dituakan, karena berhasil memberikan keturunan laki-laki, yakni Jayanagara.
Dara Petak sendiri sebenarnya merupakan hadiah dari Raja Dharmasraya bagi Kerajaan Singasari.
Selain Dara Petak, saudaranya Dara Jingga juga diserahkan ke Singasari, sebagai pengakuan kekuasaannya, dan berhasil menaklukkan Pulau Sumatera, dalam Ekspedisi Pamalayu.
Tapi sayang kondisi di internal ibukota Kerajaan Singasari berantakan. Penguasaan Singasari di wilayah Sumatera tak berarti apa-apa ketika istana kerajaan dan pejabatnya, termasuk raja dibunuh oleh lawan, yakni pasukan Jayakatwang dari Kerajaan Kediri.
Maka Dara Petak diserahkan ke Singasari, sepuluh hari setelah tentara Mongol diusir oleh pasukan Majapahit dan Arya Wiraraja.
Kala itu, Raden Wijaya dipertemukan dengan Dara Petak, dikutip dari "Sandyakala di Timur Jawa 1042 - 1527 M : Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit".
Lihat Juga :
tulis komentar anda