Kemenparekraf Gandeng Disparbud Jabar Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Libur Lebaran 2024
Jum'at, 29 Maret 2024 - 17:28 WIB
BANDUNG - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat (Jabar) bersiap menyambut lonjakan wisatawan pada musim libur Lebaran 2024 .
Berdasarkan data Kemenparekraf, diprediksi 193,6 juta orang akan melakukan mudik pada Lebaran tahun ini. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 8 April 2024 dan arus balik pada 14 April 2024.
Meningkatnya angka pemudik dikhawatirkan akan memicu lonjakan pengunjung di destinasi wisata, terutama di Jabar yang populer sebagai tujuan wisata, dan berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat.
Sebagai langkah antisipasi, Kemenparekraf dan Disparbud Jabar telah menyusun strategi, salah satunya dengan mengirimkan surat imbauan pemantauan kepada kepala daerah, asosiasi usaha pariwisata, dan pelaku usaha pariwisata.
Surat imbauan tersebut menekankan pentingnya keamanan, kenyamanan, ketertiban, dan penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) di setiap destinasi wisata.
Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fadjar Hutomo, menjelaskan bahwa lonjakan pemudik tahun ini diprediksi lebih signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, salah satunya akibat semakin baiknya infrastruktur jalan tol di Pulau Jawa.
"Pergerakan mudik akan terkonsentrasi di Pulau Jawa, dan Jabar menjadi salah satu provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Koordinasi sangat diperlukan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas, kerumunan, dan memastikan kelancaran di setiap destinasi wisata di berbagai provinsi," papar Fadjar.
Selain imbauan, langkah lain yang dilakukan adalah mengidentifikasi potensi keselamatan dan keamanan wisatawan, seperti memastikan penerapan CHSE, memetakan wilayah rawan gangguan keamanan dan ketertiban, mitigasi bencana alam dan non-alam, pelaksanaan SOP dan standar K3, serta memastikan kesiapan petugas dan pengelola dalam memberikan pelayanan.
Sementara itu, Sekretaris Disparbud Jabar, Siti Nurhuda, menyatakan kesiapan pihaknya dalam mengantisipasi lonjakan pengunjung di masa libur Idul Fitri 2024. Koordinasi akan dilakukan bersama dinas yang membidangi pariwisata di 27 kabupaten/kota di Jabar.
"Kami akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan kabupaten/kota di Jabar untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi," kata Siti.
Upaya bersama Kemenparekraf dan Disparbud Jabar diharapkan dapat memastikan kelancaran dan kenyamanan wisatawan selama libur Lebaran 2024, sekaligus mendorong kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jabar.
Berdasarkan data Kemenparekraf, diprediksi 193,6 juta orang akan melakukan mudik pada Lebaran tahun ini. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 8 April 2024 dan arus balik pada 14 April 2024.
Meningkatnya angka pemudik dikhawatirkan akan memicu lonjakan pengunjung di destinasi wisata, terutama di Jabar yang populer sebagai tujuan wisata, dan berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat.
Sebagai langkah antisipasi, Kemenparekraf dan Disparbud Jabar telah menyusun strategi, salah satunya dengan mengirimkan surat imbauan pemantauan kepada kepala daerah, asosiasi usaha pariwisata, dan pelaku usaha pariwisata.
Surat imbauan tersebut menekankan pentingnya keamanan, kenyamanan, ketertiban, dan penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) di setiap destinasi wisata.
Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fadjar Hutomo, menjelaskan bahwa lonjakan pemudik tahun ini diprediksi lebih signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, salah satunya akibat semakin baiknya infrastruktur jalan tol di Pulau Jawa.
"Pergerakan mudik akan terkonsentrasi di Pulau Jawa, dan Jabar menjadi salah satu provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Koordinasi sangat diperlukan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas, kerumunan, dan memastikan kelancaran di setiap destinasi wisata di berbagai provinsi," papar Fadjar.
Selain imbauan, langkah lain yang dilakukan adalah mengidentifikasi potensi keselamatan dan keamanan wisatawan, seperti memastikan penerapan CHSE, memetakan wilayah rawan gangguan keamanan dan ketertiban, mitigasi bencana alam dan non-alam, pelaksanaan SOP dan standar K3, serta memastikan kesiapan petugas dan pengelola dalam memberikan pelayanan.
Sementara itu, Sekretaris Disparbud Jabar, Siti Nurhuda, menyatakan kesiapan pihaknya dalam mengantisipasi lonjakan pengunjung di masa libur Idul Fitri 2024. Koordinasi akan dilakukan bersama dinas yang membidangi pariwisata di 27 kabupaten/kota di Jabar.
"Kami akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan kabupaten/kota di Jabar untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi," kata Siti.
Upaya bersama Kemenparekraf dan Disparbud Jabar diharapkan dapat memastikan kelancaran dan kenyamanan wisatawan selama libur Lebaran 2024, sekaligus mendorong kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jabar.
(hri)
tulis komentar anda