Aliran Giri dan Tuban Dalam Menyikapi Kerajaan Majapahit Nyaris Pecah Wali Songo
Sabtu, 23 Maret 2024 - 06:19 WIB
Bahkan konon Raja Brawijaya V dikisahkan dengan sembunyi - sembunyi telah memeluk agama Islam.
Hingga suatu ketika Sunan Ampel wafat pada tahun 1478. Sosok Sunan Ampel sendiri merupakan ketua para Wali Songo dan sebagai penasehat Pangeran Bintoro Demak atau penasehat bagian politik Demak.
Wafatnya Sunan Ampel membuat dari segi - segi politik tertentu Sunan Kalijaga-lah yang dijadikan penasehat politik. Tentu selain Sunan Giri sebagai sesepuh yang selalu dimintai pertimbangannya.
Suatu ketika para Walisongo mengadakan pertemuan rutin, kebetulan sekali ada acara untuk mengganti kedudukan Sunan Ampel sebagai Ketua Para Walisongo, yang baru wafat. Di dalam permusyawaratan itu para wali juga membicarakan pula masalah Majapahit dan taktik Demak.
Namun sebelum Sunan Giri datang ke Demak, para wali yang mendukung aliran Tuban telah bermusyawarah terlebih dahulu untuk menentukan sikap, sebagai persiapan untuk menghadapi Sunan Giri nanti.
Keputusan yang penting telah mereka sepakati, yaitu tidak ada gunanya sama sekali bila perbedaan pendapat yang menjadi pertentangan berlarut-larut itu diteruskan.
Sebab tujuan antara kedua belah pihak dari kedua aliran itu sama saja, yaitu untuk kepentingan dakwah Islamiyah, menyiarkan agama Allah kepada masyarakat.
Maka biarlah ada yang mendekati kerajaan, dan ada pihak yang mempersiapkan mental rakyat untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Serta agar rakyat bersedia menyokong cita-cita Demak di dalam menyiarkan agama Islam.
Ada yang berjuang dari atas, dan ada yang berjuang dari bawah, tetapi keduanya adalah satu tujuan.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Hingga suatu ketika Sunan Ampel wafat pada tahun 1478. Sosok Sunan Ampel sendiri merupakan ketua para Wali Songo dan sebagai penasehat Pangeran Bintoro Demak atau penasehat bagian politik Demak.
Wafatnya Sunan Ampel membuat dari segi - segi politik tertentu Sunan Kalijaga-lah yang dijadikan penasehat politik. Tentu selain Sunan Giri sebagai sesepuh yang selalu dimintai pertimbangannya.
Suatu ketika para Walisongo mengadakan pertemuan rutin, kebetulan sekali ada acara untuk mengganti kedudukan Sunan Ampel sebagai Ketua Para Walisongo, yang baru wafat. Di dalam permusyawaratan itu para wali juga membicarakan pula masalah Majapahit dan taktik Demak.
Namun sebelum Sunan Giri datang ke Demak, para wali yang mendukung aliran Tuban telah bermusyawarah terlebih dahulu untuk menentukan sikap, sebagai persiapan untuk menghadapi Sunan Giri nanti.
Keputusan yang penting telah mereka sepakati, yaitu tidak ada gunanya sama sekali bila perbedaan pendapat yang menjadi pertentangan berlarut-larut itu diteruskan.
Sebab tujuan antara kedua belah pihak dari kedua aliran itu sama saja, yaitu untuk kepentingan dakwah Islamiyah, menyiarkan agama Allah kepada masyarakat.
Maka biarlah ada yang mendekati kerajaan, dan ada pihak yang mempersiapkan mental rakyat untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Serta agar rakyat bersedia menyokong cita-cita Demak di dalam menyiarkan agama Islam.
Ada yang berjuang dari atas, dan ada yang berjuang dari bawah, tetapi keduanya adalah satu tujuan.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(ams)
tulis komentar anda