Kisah Pasukan Raden Wijaya Kalahkan Mongol yang Sulit Ditaklukkan

Selasa, 19 Maret 2024 - 07:55 WIB
Gabungan pasukan Mongol, Majapahit di bawah Raden Wijaya, dan Arya Wiraraja mampu mengalahkan Kerajaan Kediri. Foto/Ilustrasi/Ist
Gabungan pasukan Mongol, Majapahit di bawah Raden Wijaya, dan Arya Wiraraja mampu mengalahkan Kerajaan Kediri. Pasca kemenangan itulah, pasukan Mongol melakukan pesta pora. Tapi di sisi lain, Raden Wijaya dan pasukannya langsung pulang tanpa ikut berpesta pora larut dengan pasukan Mongol.

Raden Wijaya harus memikirkan taktik bagaimana mengalahkan Tentara Tartar yang terkenal tangguh dan jarang kalah di peperangan. Segala taktik konon dikerahkan oleh Raden Wijaya untuk menaklukkan Pasukan Tartar. Pasukan yang mengawalnya ke Majapahit dihabisi secara kilat oleh pasukan Majapahit.

Sementara serangan balik juga dilakukan ke markas utama tentara Cina Mongol. Serangan tiba-tiba itu membuat pasukan Mongol kocar-kacir hingga banyak yang tewas. Sisa pasukan yang ada melarikan diri ke pesisir pantai.



Tetapi sebagaimana dikutip dari "Sandyakala di Timur Jawa (1042 - 1527 M) : Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit", lagi-lagi taktik Raden Wijaya begitu jitu ketika menyiapkan pasukan Jawa menghadang di pantai. Pasukan yang dipimpin oleh Rakryan Mantri Arya Adikara itu sudah disiapkan.



Pasukan Rakryan Mantri Adikara itu berhasil menghancurkan kapal-kapal Mongol. Hal ini membuat Pasukan Mongol dipukul mundur secara kacau, apalagi ancaman angin muson yang dapat membawa mereka pulang akan segera berakhir. Mereka terancam terjebak di Pulau Jawa untuk enam bulan berikutnya.

Setelah semua pasukan naik ke kapal di pesisir, mereka bertarung di laut dengan armada Jawa. Armada pasukan Jawa pun berhasil menghalau mereka untuk berlayar ke Quanzhou selama 68 hari. Akibat dari serangan itu, pasukan Mongol kehilangan 3.000 prajurit terbaiknya, dengan total 12.000-18.000 terbunuh.

Tak hanya itu, ada banyak prajurit yang ditawan tapi tidak diketahui jumlahnya. Sementara banyak kapal Mongol yang juga berhasil dihancurkan oleh Rakryan Mantri Arya Adikara. Beruntung kekesalan Pasukan Mongol sedikit terobati usai mereka menghukum mati Jayakatwang dan anaknya.

Hal ini sebagai ungkapan rasa kesal dan kekecewaan atas perbuatan penikaman dari belakang oleh Raden Wijaya. Jayakatwang sendiri sebelum dihukum mati di pelabuhan Ujung Galuh, sempat menggubah sebuah karya sastra berjudul Kidung Wukir Polaman.

Pada Juni 1293, pasukan tersebut tiba di Cina. Mereka membawa anak-anak Jayakatwang dan beberapa perwiranya, yang berjumlah lebih dari 100. Mereka juga memperoleh peta negara, catatan populasi, dan sebuah surat dengan huruf emas yang dituliskan oleh sang raja.

Kekalahan bala tentara Mongol oleh orang-orang Jawa hingga kini tetap dikenang dalam sejarah Cina. Sebelumnya mereka nyaris tidak pernah kalah di dalam peperangan melawan bangsa mana pun di dunia. Selain di Jawa, pasukan Kubilai Khan juga pernah hancur ketika akan menyerbu daratan Jepang.

Akan tetapi kehancuran ini bukan disebabkan oleh kekuatan militer bangsa Jepang, melainkan oleh terpaan badai yang sangat kencang, sehingga memorak-porandakan armada kapal kerajaan dan membunuh hampir seluruh prajurit di atasnya.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content