Hari Pertama Operasi Lalu Lintas di Jateng, 4.088 Pengendara Ditilang
Selasa, 05 Maret 2024 - 12:25 WIB
SEMARANG - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah mencatat sebanyak 4.088 pengendara ditilang di hari pertama Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2024. Operasi itu dimulai pada Senin (4/3/2024).
“Operasi hari pertama dilakukan penindakan meskipun tak sebanyak sosialisasi,” ungkap Kepala Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Ditlantas Polda Jateng AKBP Mariska Fendi Susanto, Selasa (5/3/2024).
Rincian yang dilakukan penindakan dengan tilang, terdiri 447 pelanggaran dilakukan tilang elektronik statis (ETLE statis), 2.039 dilakukan tilang ETLE mobile dan 1.602 pelanggar ditilang manual. Selain itu, 2.158 pelanggar lalu lintas dikenai teguran oleh polantas.
“Mayoritas pelanggar usia 16 tahun sampai 25 tahun, pelajar, karyawan maupun mahasiswa, lokasinya mayoritas di jalan provinsi maupun jalan kabupaten,” lanjutnya.
Berdasarkan jenis pelanggarannya didominasi pengendara motor tak pakai helm yakni 1.836 pelanggar, penggunaan knalpot brong 599 pelanggar, 371 pelanggar berkendara melawan arus lalu lintas, pengendara di bawah umur 115 pelanggar.
Selain itu ada pula pelanggaran-pelanggaran lainnya. “Kegiatan operasi ini preemtif 40 persen, preventif 40 persen dan represif 20 persen,” lanjutnya.
Di hari pertama, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada 261 lembaga pendidikan di Jateng, komunitas ojek offline maupun online sebanyak 614 komunitas, sosialisasi di media luar ruang di 11.178 titik dan di media sosial 1.221 konten.
“Ini adalah operasi cipta kondisi jelang Operasi Ketupat saat Lebaran nanti, diharapkan masyarakat lebih tertib lalu lintas dan Lebaran nanti kecelakaan dan pelanggaran bisa turun,” tandasnya.
“Operasi hari pertama dilakukan penindakan meskipun tak sebanyak sosialisasi,” ungkap Kepala Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Ditlantas Polda Jateng AKBP Mariska Fendi Susanto, Selasa (5/3/2024).
Rincian yang dilakukan penindakan dengan tilang, terdiri 447 pelanggaran dilakukan tilang elektronik statis (ETLE statis), 2.039 dilakukan tilang ETLE mobile dan 1.602 pelanggar ditilang manual. Selain itu, 2.158 pelanggar lalu lintas dikenai teguran oleh polantas.
“Mayoritas pelanggar usia 16 tahun sampai 25 tahun, pelajar, karyawan maupun mahasiswa, lokasinya mayoritas di jalan provinsi maupun jalan kabupaten,” lanjutnya.
Berdasarkan jenis pelanggarannya didominasi pengendara motor tak pakai helm yakni 1.836 pelanggar, penggunaan knalpot brong 599 pelanggar, 371 pelanggar berkendara melawan arus lalu lintas, pengendara di bawah umur 115 pelanggar.
Selain itu ada pula pelanggaran-pelanggaran lainnya. “Kegiatan operasi ini preemtif 40 persen, preventif 40 persen dan represif 20 persen,” lanjutnya.
Di hari pertama, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada 261 lembaga pendidikan di Jateng, komunitas ojek offline maupun online sebanyak 614 komunitas, sosialisasi di media luar ruang di 11.178 titik dan di media sosial 1.221 konten.
“Ini adalah operasi cipta kondisi jelang Operasi Ketupat saat Lebaran nanti, diharapkan masyarakat lebih tertib lalu lintas dan Lebaran nanti kecelakaan dan pelanggaran bisa turun,” tandasnya.
(ams)
tulis komentar anda