Penjelasan BMKG soal Petir Maut yang Tewaskan 2 Mahasiswa Unpad di Cileunyi
Senin, 26 Februari 2024 - 09:55 WIB
BANDUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) petir yang menyambar dua mahasiswa itu teridentifikasi oleh Citra Radar CMAX dan Lightning Detector. Peristiwa muat itu terjadi pada Jumat (23/2/2024).
Mitzelion Rayi Adimastya Putra dan Bangkit Alyuda Prasetyo, dua mahasiswa Teknik Geologi Unpad, tewas akibat tersambar petir saat kemping di Bumi Perkemahan (Buper) Batu Kuda Manglayang, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
”Petir yang menyambar dua mahasiswa itu teridentifikasi oleh Citra Radar CMAX dan Lightning Detector,” ujar Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu, Senin (26/2/2024).
Terdapat awan jenis cumulonimbus di lokasi kemping Buper Batu Kuda dalam rentang pukul 20.30 WIB hingga 21.10 WIB. Kemudian, pada pukul 20.30 WIB hingga pukul 21.22 WIB. Terpantau 4 kali sambaran petir di sekitar lokasi mahasiswa Unpad berkemah.
”Di Bumi Perkemahan Batu Kuda pada pukul 20.30 WIB hingga pukul 21.22 WIB, teramati ada 4 kali petir, berjarak kurang dari 1 km. Petir ini terjadi akibat awan konvektif tipe cumulonimbus dengan nilai dbZ antara 30 hingga 40,” kataTeguh.
Pukul 20.30 WIB hingga pukul 20.54 WIB, tercatat 3 kali petir yang menyambar di wilayah Timur atau berjarak sekitar 1kilometer dari lokasi mahasiswa Unpad berkemah. ”Terdapat 3 kali kejadian yang tertangkap Citra Radar kurang dari 1 kilometer dari lokasi kejadian,” ucapnya.
Insiden sambaran petir yang menewaskan beberapa korban di Jawa Barat, harus menjadi perhatian masyarakat. Waspada saat hujan deras disertai petir tengah melanda selama puncak musim hujan saat ini, Februari-Maret 2024.
Masyarakat harus mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologis selama puncak musim hujan.Jika terdengar suara petir, lebih baik masyarakat tidak berada di ruangan terbuka dan dekat dengan pohon, tiang listrik, atau menara mudah disambar petir.
”Jangan berada tempat terbuka seperti di lapangan, sawah, taman karena petir akan mencari tanah untuk melepaskan energi. Apabila sedang mengendarai motor, segeralah berhenti dan cari tempat untuk berlindung,” tegasnya.
Mitzelion Rayi Adimastya Putra dan Bangkit Alyuda Prasetyo, dua mahasiswa Teknik Geologi Unpad, tewas akibat tersambar petir saat kemping di Bumi Perkemahan (Buper) Batu Kuda Manglayang, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
”Petir yang menyambar dua mahasiswa itu teridentifikasi oleh Citra Radar CMAX dan Lightning Detector,” ujar Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu, Senin (26/2/2024).
Baca Juga
Terdapat awan jenis cumulonimbus di lokasi kemping Buper Batu Kuda dalam rentang pukul 20.30 WIB hingga 21.10 WIB. Kemudian, pada pukul 20.30 WIB hingga pukul 21.22 WIB. Terpantau 4 kali sambaran petir di sekitar lokasi mahasiswa Unpad berkemah.
”Di Bumi Perkemahan Batu Kuda pada pukul 20.30 WIB hingga pukul 21.22 WIB, teramati ada 4 kali petir, berjarak kurang dari 1 km. Petir ini terjadi akibat awan konvektif tipe cumulonimbus dengan nilai dbZ antara 30 hingga 40,” kataTeguh.
Pukul 20.30 WIB hingga pukul 20.54 WIB, tercatat 3 kali petir yang menyambar di wilayah Timur atau berjarak sekitar 1kilometer dari lokasi mahasiswa Unpad berkemah. ”Terdapat 3 kali kejadian yang tertangkap Citra Radar kurang dari 1 kilometer dari lokasi kejadian,” ucapnya.
Insiden sambaran petir yang menewaskan beberapa korban di Jawa Barat, harus menjadi perhatian masyarakat. Waspada saat hujan deras disertai petir tengah melanda selama puncak musim hujan saat ini, Februari-Maret 2024.
Masyarakat harus mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologis selama puncak musim hujan.Jika terdengar suara petir, lebih baik masyarakat tidak berada di ruangan terbuka dan dekat dengan pohon, tiang listrik, atau menara mudah disambar petir.
”Jangan berada tempat terbuka seperti di lapangan, sawah, taman karena petir akan mencari tanah untuk melepaskan energi. Apabila sedang mengendarai motor, segeralah berhenti dan cari tempat untuk berlindung,” tegasnya.
(ams)
tulis komentar anda