Harga Beras di Lampung Tengah Tembus Rp15 Ribu per Kg, Stok Langka
Jum'at, 16 Februari 2024 - 06:35 WIB
Harga beras medium di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, tembus di angka Rp 15 ribu per kilogram. Foto/Fery Syah Putra/iNewsTV
LAMPUNG TENGAH - Harga beras medium di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, tembus di angka Rp 15 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini membuat stok beras di pasaran semakin langka.
Di Pasar Bandar Jaya, Lampung Tengah, harga beras medium telah mengalami kenaikan sejak sebulan terakhir. Kenaikan terjadi secara bertahap, berkisar antara Rp300 hingga Rp500 per minggu.
"Harga beras medium sekarang sudah Rp15 ribu per kilogram. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Yuli, salah seorang pembeli, Kamis (15/2/2024).
Kenaikan harga beras ini juga terjadi di gerai eceran. Harga beras medium di gerai eceran mencapai Rp 16.500 per kilogram.
Pedagang beras di Pasar Bandar Jaya, Lina, mengatakan, kenaikan harga beras disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingginya harga gabah.
"Harga gabah sekarang sudah Rp 6.500 per kilogram. Ini membuat kami kesulitan mendapatkan beras," kata Lina.
Selain itu, musim hujan yang terjadi di musim tanam ini dikhawatirkan membuat panen padi terancam mundur. Hal ini dikhawatirkan akan membuat harga beras semakin naik dan stok beras semakin langka.
"Pemerintah harus segera turun tangan mengatasi masalah ini. Jangan sampai harga beras terus naik dan membuat masyarakat kesulitan," kata Lina.
Meskipun terdapat beras program Bulog dengan harga eceran tertinggi (HET), namun beras PSHP tersebut sulit didapat dan jarang terlihat di pasaran.
"Beras Bulog jarang ada. Kalau pun ada, itupun jumlahnya terbatas," kata Yuli.
Di Pasar Bandar Jaya, Lampung Tengah, harga beras medium telah mengalami kenaikan sejak sebulan terakhir. Kenaikan terjadi secara bertahap, berkisar antara Rp300 hingga Rp500 per minggu.
"Harga beras medium sekarang sudah Rp15 ribu per kilogram. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Yuli, salah seorang pembeli, Kamis (15/2/2024).
Kenaikan harga beras ini juga terjadi di gerai eceran. Harga beras medium di gerai eceran mencapai Rp 16.500 per kilogram.
Pedagang beras di Pasar Bandar Jaya, Lina, mengatakan, kenaikan harga beras disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingginya harga gabah.
"Harga gabah sekarang sudah Rp 6.500 per kilogram. Ini membuat kami kesulitan mendapatkan beras," kata Lina.
Selain itu, musim hujan yang terjadi di musim tanam ini dikhawatirkan membuat panen padi terancam mundur. Hal ini dikhawatirkan akan membuat harga beras semakin naik dan stok beras semakin langka.
"Pemerintah harus segera turun tangan mengatasi masalah ini. Jangan sampai harga beras terus naik dan membuat masyarakat kesulitan," kata Lina.
Meskipun terdapat beras program Bulog dengan harga eceran tertinggi (HET), namun beras PSHP tersebut sulit didapat dan jarang terlihat di pasaran.
"Beras Bulog jarang ada. Kalau pun ada, itupun jumlahnya terbatas," kata Yuli.
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda