Duka Pemilu 2024, Anggota Linmas Madiun Meninggal saat Jaga Pencoblosan di TPS
Rabu, 14 Februari 2024 - 20:46 WIB
MADIUN - Seorang anggota Linmas di Kota Madiun, Jawa Timur meninggal mendadak saat bertugas menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024).
Anggota Linmas tersebut, Sugiono (60), berasal dari Kelurahan Ngegong, Manguharjo, Kota Madiun.
Wali Kota Madiun, Maidi, menegaskan bahwa kasus meninggalnya anggota Linmas saat bertugas menjaga TPS ini merupakan yang pertama kalinya terjadi pada Pemilu 2024 ini.
Sugiono meninggal saat bertugas di TPS, diduga karena mengalami sakit. Keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum akan mendapatkan santunan dan beasiswa pendidikan untuk anak-anaknya dari Pemerintah Kota Madiun.
Suasana duka mendalam dirasakan ketika jenazah Sugiono diantar menuju peristirahatan terakhir di Pemakaman Umum Kelurahan Ngegong, tak jauh dari rumahnya.
Keluarga, kerabat, warga sekitar, jajaran penyelenggara pemilu, kepolisian, TNI, serta Wali Kota Madiun Maidi turut mengantar pemakaman almarhum.
Maidi menyatakan bahwa sebelumnya, Sugiono dalam kondisi sehat. Namun, setelah makan siang, penyakitnya kambuh hingga akhirnya jatuh dan dilarikan ke RS Sogaten hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Untuk meringankan beban keluarga, Pemerintah Kota Madiun melalui BPJS Ketenagakerjaan memberikan santunan sebesar Rp127 juta rupiah kepada ahli waris. Selain itu, diberikan beasiswa pendidikan sebesar Rp144 juta untuk kedua anak almarhum.
Anggota Linmas tersebut, Sugiono (60), berasal dari Kelurahan Ngegong, Manguharjo, Kota Madiun.
Wali Kota Madiun, Maidi, menegaskan bahwa kasus meninggalnya anggota Linmas saat bertugas menjaga TPS ini merupakan yang pertama kalinya terjadi pada Pemilu 2024 ini.
Sugiono meninggal saat bertugas di TPS, diduga karena mengalami sakit. Keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum akan mendapatkan santunan dan beasiswa pendidikan untuk anak-anaknya dari Pemerintah Kota Madiun.
Suasana duka mendalam dirasakan ketika jenazah Sugiono diantar menuju peristirahatan terakhir di Pemakaman Umum Kelurahan Ngegong, tak jauh dari rumahnya.
Keluarga, kerabat, warga sekitar, jajaran penyelenggara pemilu, kepolisian, TNI, serta Wali Kota Madiun Maidi turut mengantar pemakaman almarhum.
Maidi menyatakan bahwa sebelumnya, Sugiono dalam kondisi sehat. Namun, setelah makan siang, penyakitnya kambuh hingga akhirnya jatuh dan dilarikan ke RS Sogaten hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Untuk meringankan beban keluarga, Pemerintah Kota Madiun melalui BPJS Ketenagakerjaan memberikan santunan sebesar Rp127 juta rupiah kepada ahli waris. Selain itu, diberikan beasiswa pendidikan sebesar Rp144 juta untuk kedua anak almarhum.
(shf)
tulis komentar anda