Banjir Landa Kabupaten Grobogan, Sekolah Diliburkan
Selasa, 06 Februari 2024 - 09:57 WIB
GROBOGAN - Hujan deras selama dua hari berturut-turut telah menyebabkan 9 kecamatan di Kabupaten Grobogan , Jawa Tengah, terendam banjir pada Selasa (6/2/2024).
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, lebih dari 20 desa terkena dampak banjir. Ratusan rumah warga, puluhan hektar sawah, dan jalur transportasi utama dilaporkan tergenang air.
"Proses evakuasi masih berlangsung. Seorang nenek harus dievakuasi, sekolah-sekolah diliburkan, dan akses transportasi terganggu," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Grobogan, Endang Setyoningsih.
Banjir ini mencatatkan sejarah sebagai banjir terbesar yang pernah terjadi di Kabupaten Grobogan. Tidak hanya mengganggu jalur transportasi darat, tetapi juga merusak jalur kereta api.
Beberapa individu bahkan harus dievaluasi karena kondisi banjir yang masih mengkhawatirkan. Proses evakuasi melibatkan petugas dan warga menggunakan perahu karet.
"Kami masih melakukan evakuasi seorang nenek di Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi. Evakuasi dilakukan menuju lokasi yang aman dari banjir," jelas Kepala Bidang Operasional BPBD Kabupaten Grobogan, Masrichan kepada MNC Portal Indonesia.
Sementara itu, beberapa sekolah di daerah yang terkena banjir akhirnya diliburkan. Tindakan ini diambil untuk memastikan keamanan siswa-siswi agar tidak terpapar bahaya banjir. Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring dari rumah.
"Beberapa sekolah dasar, SMP, dan SMA di wilayah Gubug diliburkan karena terdampak banjir. Proses pembelajaran dilakukan dari rumah," ujar Camat Gubug, Bambang Supriyadi.
Meskipun air mulai surut di beberapa titik, namun di beberapa wilayah Gubug, air banjir masih cukup tinggi. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Grobogan membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi warga yang terdampak banjir.
"Kami mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi warga yang terdampak banjir. Meskipun air sudah surut di beberapa titik, namun air masih tinggi di sebagian wilayah Gubug," tambah Bambang.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, lebih dari 20 desa terkena dampak banjir. Ratusan rumah warga, puluhan hektar sawah, dan jalur transportasi utama dilaporkan tergenang air.
"Proses evakuasi masih berlangsung. Seorang nenek harus dievakuasi, sekolah-sekolah diliburkan, dan akses transportasi terganggu," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Grobogan, Endang Setyoningsih.
Banjir ini mencatatkan sejarah sebagai banjir terbesar yang pernah terjadi di Kabupaten Grobogan. Tidak hanya mengganggu jalur transportasi darat, tetapi juga merusak jalur kereta api.
Beberapa individu bahkan harus dievaluasi karena kondisi banjir yang masih mengkhawatirkan. Proses evakuasi melibatkan petugas dan warga menggunakan perahu karet.
"Kami masih melakukan evakuasi seorang nenek di Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi. Evakuasi dilakukan menuju lokasi yang aman dari banjir," jelas Kepala Bidang Operasional BPBD Kabupaten Grobogan, Masrichan kepada MNC Portal Indonesia.
Sementara itu, beberapa sekolah di daerah yang terkena banjir akhirnya diliburkan. Tindakan ini diambil untuk memastikan keamanan siswa-siswi agar tidak terpapar bahaya banjir. Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring dari rumah.
"Beberapa sekolah dasar, SMP, dan SMA di wilayah Gubug diliburkan karena terdampak banjir. Proses pembelajaran dilakukan dari rumah," ujar Camat Gubug, Bambang Supriyadi.
Meskipun air mulai surut di beberapa titik, namun di beberapa wilayah Gubug, air banjir masih cukup tinggi. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Grobogan membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi warga yang terdampak banjir.
"Kami mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi warga yang terdampak banjir. Meskipun air sudah surut di beberapa titik, namun air masih tinggi di sebagian wilayah Gubug," tambah Bambang.
(hri)
tulis komentar anda