Pandemi COVID-19, UMKM Klaster Unggas Binaan SIG Terus Berkembang
Selasa, 11 Agustus 2020 - 15:00 WIB
TUBAN - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM mitra binaannya. SIG memberikan modal usaha, pelatihan, studi banding serta memberikan pendampingan.
Manfaat itu telah dirasakan oleh UMKM kelompok peternak yang tergabung dalam klaster unggas binaan SIG di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. (Baca juga: Tiga Tahun Beroperasi di Rembang, Apa Kontribusi Semen Gresik? )
Ketua kelompok peternak ayam petelur Telaga Agung, Desa Temandang, Darmadi, mengatakan bahwa kelompoknya mendapat bantuan modal dari SIG sebesar 65 juta.
Uang tersebut digunakan untuk membuat kandang dan membeli 400 ayam petelur. Kini usaha kelompoknya telah membuahkan hasil, dalam sehari mampu menghasilkan telur hingga 18 kg.
(Baca juga: Wisata Bromo Ditutup, Sopir Jeep Wisata Ini Banting Setir Tekuni Kerajinan Batok Kelapa )
”Berbekal ilmu yang kami peroleh pada saat mengikuti pelatihan dan pendampingan, sekarang kelompok kami siap mengembangkan usaha ini secara mandiri dan berencana akan membuat peternakan yang lebih besar dengan memelihara 1.000 ekor ayam petelur,” ujarnya.
Manfaat yang sama juga dirasakan oleh Ahmad Tono Rifai, anggota Organisasi Peternak Entok Ngobongan (OPEN) Desa Kapu, Kecamatan Merakurak. Sebelum bergabung dengan program pemberdayaan masyarakat, usaha yang dijalankan hanya mengandalkan iuran para anggota.
“Sebelum dapat modal usaha dari SIG, usaha yang kami jalankan mengandalkan iuran para anggota, sejak bergabung dengan program pemberdayaan SIG, kelompok kami mendapat bantuan modal sebesar 25 juta yang digunakan untuk pembuatan kandang, membeli 200 ekor entok dan pakan. Kini usaha kami telah berkembang dan memberi manfaat bagi anggota ternak,” ungkapnya.
General Manager of CSR SIG, Edy Saraya, mengungkapkan bahwa saat pandemi Covid-19 sekarang, peluang usaha ayam petelur sangat menjanjikan, telur merupakan lauk pauk yang paling diburu oleh ibu-ibu saat belanja, karena harganya relatif terjangkau, pemasaran untuk produk telur ini pun sangat lancar.
”Melalui pemberdayaan UMKM ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi para kelompok masyarakat untuk pengembangan usaha serta meningkatkan kinerja. Sehingga para pelaku usaha mampu bersaing serta memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, terlebih pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini,” jelasnya.
SIG telah mengelompokkan UMKM binaan di sekitar Pabrik Tuban dalam beberapa klaster sesuai dengan bidang usaha, diantaranya klaster konveksi, perikanan, olahan makanan, peternakan kambing dan unggas.
Lihat Juga: Kisah Sukses Agen Mitra UMi BRI di Merauke, Tingkatkan Ekonomi Keluarga hingga Sekolahkan Anak
Manfaat itu telah dirasakan oleh UMKM kelompok peternak yang tergabung dalam klaster unggas binaan SIG di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. (Baca juga: Tiga Tahun Beroperasi di Rembang, Apa Kontribusi Semen Gresik? )
Ketua kelompok peternak ayam petelur Telaga Agung, Desa Temandang, Darmadi, mengatakan bahwa kelompoknya mendapat bantuan modal dari SIG sebesar 65 juta.
Uang tersebut digunakan untuk membuat kandang dan membeli 400 ayam petelur. Kini usaha kelompoknya telah membuahkan hasil, dalam sehari mampu menghasilkan telur hingga 18 kg.
(Baca juga: Wisata Bromo Ditutup, Sopir Jeep Wisata Ini Banting Setir Tekuni Kerajinan Batok Kelapa )
”Berbekal ilmu yang kami peroleh pada saat mengikuti pelatihan dan pendampingan, sekarang kelompok kami siap mengembangkan usaha ini secara mandiri dan berencana akan membuat peternakan yang lebih besar dengan memelihara 1.000 ekor ayam petelur,” ujarnya.
Manfaat yang sama juga dirasakan oleh Ahmad Tono Rifai, anggota Organisasi Peternak Entok Ngobongan (OPEN) Desa Kapu, Kecamatan Merakurak. Sebelum bergabung dengan program pemberdayaan masyarakat, usaha yang dijalankan hanya mengandalkan iuran para anggota.
“Sebelum dapat modal usaha dari SIG, usaha yang kami jalankan mengandalkan iuran para anggota, sejak bergabung dengan program pemberdayaan SIG, kelompok kami mendapat bantuan modal sebesar 25 juta yang digunakan untuk pembuatan kandang, membeli 200 ekor entok dan pakan. Kini usaha kami telah berkembang dan memberi manfaat bagi anggota ternak,” ungkapnya.
General Manager of CSR SIG, Edy Saraya, mengungkapkan bahwa saat pandemi Covid-19 sekarang, peluang usaha ayam petelur sangat menjanjikan, telur merupakan lauk pauk yang paling diburu oleh ibu-ibu saat belanja, karena harganya relatif terjangkau, pemasaran untuk produk telur ini pun sangat lancar.
”Melalui pemberdayaan UMKM ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi para kelompok masyarakat untuk pengembangan usaha serta meningkatkan kinerja. Sehingga para pelaku usaha mampu bersaing serta memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, terlebih pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini,” jelasnya.
SIG telah mengelompokkan UMKM binaan di sekitar Pabrik Tuban dalam beberapa klaster sesuai dengan bidang usaha, diantaranya klaster konveksi, perikanan, olahan makanan, peternakan kambing dan unggas.
Lihat Juga: Kisah Sukses Agen Mitra UMi BRI di Merauke, Tingkatkan Ekonomi Keluarga hingga Sekolahkan Anak
(msd)
tulis komentar anda