Kritisi Program Makan Siang dan Susu Gratis, Yusuf Lakaseng: Tidak Realistis
Sabtu, 06 Januari 2024 - 20:31 WIB
BANDUNG - Ketua Bidang Politik DPP Partai Perindo Yusuf Lakaseng mengkritisi program bagi-bagi susu dan makan siang gratis dari pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Yusuf, program makan siang gratis dan susu gratis yang digemborkan Prabowo-Gibran adalah program yang sangat tidak realistis.
“Program yang sangat tidak realistis. Program itu anggaranya sangat besar, untuk makan siang gratis saja anggaranya setiap tahun sama dengan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun satu IKN,” ucap Yusuf saat dihubungi, Sabtu (6/1/2024).
Yusuf juga menilai, program tersebut berpotensi akan mengambil anggaran dari program lainnya andaikan tidak ada penambahan penerimaan negara yang sangat besar.
”Jika itu direalisasikan tanpa ada penambahan penerimaan negara yang sangat besar maka pasti jika di paksakan untuk direalisasikan akan mengambil anggaran program yang lain,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata Yusuf, program Prabowo-Gibran tersebut hanya akan membebani anggaran dan ekonomi nasional.
”Bukannya asas manfaat yang didapat, yang ada malah akan membebani anggaran dan ekonomi nasional, program itu tidak ada nilai tambahnya,” imbuhnya.
Menurut Yusuf, program makan siang gratis dan susu gratis yang digemborkan Prabowo-Gibran adalah program yang sangat tidak realistis.
“Program yang sangat tidak realistis. Program itu anggaranya sangat besar, untuk makan siang gratis saja anggaranya setiap tahun sama dengan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun satu IKN,” ucap Yusuf saat dihubungi, Sabtu (6/1/2024).
Yusuf juga menilai, program tersebut berpotensi akan mengambil anggaran dari program lainnya andaikan tidak ada penambahan penerimaan negara yang sangat besar.
”Jika itu direalisasikan tanpa ada penambahan penerimaan negara yang sangat besar maka pasti jika di paksakan untuk direalisasikan akan mengambil anggaran program yang lain,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata Yusuf, program Prabowo-Gibran tersebut hanya akan membebani anggaran dan ekonomi nasional.
”Bukannya asas manfaat yang didapat, yang ada malah akan membebani anggaran dan ekonomi nasional, program itu tidak ada nilai tambahnya,” imbuhnya.
Baca Juga
tulis komentar anda