Pangandaran Bakal Jadi Lokomotif Ekonomi Pascapandemi COVID-19
Senin, 10 Agustus 2020 - 21:29 WIB
BANDUNG - Pangandaran diproyeksikan menjadi lokomotif ekonomi pascapandemi COVID-19 seiring upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi yang telah meluluhlantakkan seluruh sektor ekonomi, khususnya di Jawa Barat.
Kepala Disparbud Jabar, Dedi Taufik menyatakan, pihaknya siap merealisasikan Pangandaran sebagai penyokong ekonomi Jabar dari sektor pariwisata. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan para pelaku wisata di Pangandaran pun terus dilakukan, agar saat pandemi usai, Pangandaran siap menerima kembali wisatawan dari berbagai penjuru Tanah Air, bahkan dunia.
"Kami siap merealisasikan Pangandaran menjadi penyokong ekonomi pascapandemi sesuai keinginan Gubernur Jabar," ujar Dedi di Bandung, Senin (10/8/2020). (Baca: Kapal Esa Windu dan 3 Nelayan Hilang di Legok Jawa Pangandaran )
Dedi menyatakan, seiring upaya pemerintah menemukan vaksin COVID-19, pihaknya pun terus mengingatkan para pelaku pariwisata di Pangandaran untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Saya selalu ingatkan bahwa sebelum ada vaksin COVID-19, protokol kesehatan dan peraturan ketat yang sudah disepakati harus terus diterapkan dengan serius," tegasnya.
Menurutnya, penerapan protokol kesehatan yang ketat secara langsung akan mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk berwisata di Pangandaran. Diharapkan, setelah pandemi usai seiring ditemukannya vaksin COVID-19, Pangandaran pun siap menyambut kembali kehadiran wisatawan.
Lebih lanjut Dedi mengatakan, Pangandaran memiliki ragam keindahan daya tarik wisata. Sedikitnya terdapat 232 jenis daya tarik wisata, 156 wisata alam, 54 wisata budaya, dan 22 wisata buatan. Selain itu, Pangandaran pun memiliki 110 cagar budaya.
Berdasarkan catatannya, sepanjang tahun 2019, Pangandaran menjadi salah satu destinasi wisata unggulan dengan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 12.233 orang. Sedangkan wisatawan domestik 3.215.063 orang.
Namun, akibat pandemi COVID-19, kunjungan wisatawan ke Pangandaran anjlok. Hingga Maret 2020 lalu atau sebelum diterapkan PSBB, wisatawan domestik yang berkunjung ke Pangandaran hanya 927.879 orang, sedang wisatawan mancanegara 487 orang.
"Pandemi COVID-19 yang terjadi memang berdampak signifikan. Tapi, setelah ada vaksin dan pandemi usai, kami yakin semuanya akan membaik. Makanya, kita harus jaga dengan baik. Sebelum ada vaksin, penerapan protkol kesehatan harus dilakukan dengan ketat," tegas Dedi lagi.
Kepala Disparbud Jabar, Dedi Taufik menyatakan, pihaknya siap merealisasikan Pangandaran sebagai penyokong ekonomi Jabar dari sektor pariwisata. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan para pelaku wisata di Pangandaran pun terus dilakukan, agar saat pandemi usai, Pangandaran siap menerima kembali wisatawan dari berbagai penjuru Tanah Air, bahkan dunia.
"Kami siap merealisasikan Pangandaran menjadi penyokong ekonomi pascapandemi sesuai keinginan Gubernur Jabar," ujar Dedi di Bandung, Senin (10/8/2020). (Baca: Kapal Esa Windu dan 3 Nelayan Hilang di Legok Jawa Pangandaran )
Dedi menyatakan, seiring upaya pemerintah menemukan vaksin COVID-19, pihaknya pun terus mengingatkan para pelaku pariwisata di Pangandaran untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Saya selalu ingatkan bahwa sebelum ada vaksin COVID-19, protokol kesehatan dan peraturan ketat yang sudah disepakati harus terus diterapkan dengan serius," tegasnya.
Menurutnya, penerapan protokol kesehatan yang ketat secara langsung akan mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk berwisata di Pangandaran. Diharapkan, setelah pandemi usai seiring ditemukannya vaksin COVID-19, Pangandaran pun siap menyambut kembali kehadiran wisatawan.
Lebih lanjut Dedi mengatakan, Pangandaran memiliki ragam keindahan daya tarik wisata. Sedikitnya terdapat 232 jenis daya tarik wisata, 156 wisata alam, 54 wisata budaya, dan 22 wisata buatan. Selain itu, Pangandaran pun memiliki 110 cagar budaya.
Berdasarkan catatannya, sepanjang tahun 2019, Pangandaran menjadi salah satu destinasi wisata unggulan dengan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 12.233 orang. Sedangkan wisatawan domestik 3.215.063 orang.
Namun, akibat pandemi COVID-19, kunjungan wisatawan ke Pangandaran anjlok. Hingga Maret 2020 lalu atau sebelum diterapkan PSBB, wisatawan domestik yang berkunjung ke Pangandaran hanya 927.879 orang, sedang wisatawan mancanegara 487 orang.
"Pandemi COVID-19 yang terjadi memang berdampak signifikan. Tapi, setelah ada vaksin dan pandemi usai, kami yakin semuanya akan membaik. Makanya, kita harus jaga dengan baik. Sebelum ada vaksin, penerapan protkol kesehatan harus dilakukan dengan ketat," tegas Dedi lagi.
tulis komentar anda