Microlibrary Kota Semarang Raih Penghargaan Internasional
Senin, 10 Agustus 2020 - 11:11 WIB
SEMARANG - Microlibrary Warak Kayu di tepi Kali Semarang ruas Jalan Dr. Soetomo, terpilih menjadi desain perpustakaan terbaik pada ajang arsitektur internasional Architizer A+ Awards 2020.
Area publik tersebut berhasil menyisihkan berbagai desain perpustakaan dari berbagai negara, antara lain Rural Library di Zhejiang (China), Architecture Library di Bangkok, (Thailand), - Hunters Point Library New York (Amerika), dan Billie Jean King Main Library di California (Amerika).
Microlibrary Warak Kayu Semarang merupakan perpustakaan pertama di Kota Semarang yang dibangun dengan menggunakan material fabrikasi limbah kayu.
Didesain dengan sistem konstruksi Zollinger, menjadikan bentuknya menyerupai sisik kulit Warak (hewan mitologi khas Kota Semarang), sehingga dinamakanlah sebagai Microlibrary Warak Kayu.
Desain juga dirancang agar bangunan tersebut dapat tetap sejuk tanpa perlu menggungkan pendingin ruangan (AC).
Desain Microlibrary Warak Kayu tersebut sejalan dengan semangat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam menerapkan konsep bangunan Eco Green dalam fasilitas publik yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku bangga atas keberhasilan Microlibrary warak kayu menyabet penghargaan tingkat internasional.
Prestasi tersebut merupakan hasil kolaborasi dari berbagai elemen, yakni SHAU Indonesia sebagai arsitektur bangunan, PT. Kayu Lapis Indonesia memasok kayu-kayu hasil olahan limbah pabrik yang sudah tidak terpakai.
Pemkot Semarang menyediakan lahan, perusahaan swasta menanggung biaya pembangunan, serta masyarakat yang ikut memilih melalui vote.
Area publik tersebut berhasil menyisihkan berbagai desain perpustakaan dari berbagai negara, antara lain Rural Library di Zhejiang (China), Architecture Library di Bangkok, (Thailand), - Hunters Point Library New York (Amerika), dan Billie Jean King Main Library di California (Amerika).
Microlibrary Warak Kayu Semarang merupakan perpustakaan pertama di Kota Semarang yang dibangun dengan menggunakan material fabrikasi limbah kayu.
Didesain dengan sistem konstruksi Zollinger, menjadikan bentuknya menyerupai sisik kulit Warak (hewan mitologi khas Kota Semarang), sehingga dinamakanlah sebagai Microlibrary Warak Kayu.
Desain juga dirancang agar bangunan tersebut dapat tetap sejuk tanpa perlu menggungkan pendingin ruangan (AC).
Desain Microlibrary Warak Kayu tersebut sejalan dengan semangat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam menerapkan konsep bangunan Eco Green dalam fasilitas publik yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku bangga atas keberhasilan Microlibrary warak kayu menyabet penghargaan tingkat internasional.
Prestasi tersebut merupakan hasil kolaborasi dari berbagai elemen, yakni SHAU Indonesia sebagai arsitektur bangunan, PT. Kayu Lapis Indonesia memasok kayu-kayu hasil olahan limbah pabrik yang sudah tidak terpakai.
Pemkot Semarang menyediakan lahan, perusahaan swasta menanggung biaya pembangunan, serta masyarakat yang ikut memilih melalui vote.
tulis komentar anda