Istri Tak Lolos Seleksi Pamong, Oknum TNI Aniaya Lurah Paliyan di Gunungkidul
Jum'at, 27 Oktober 2023 - 14:18 WIB
GUNUNGKIDUL - Diduga istri tidak lolos dalam seleksi pamong kalurahan, oknum TNI yang bertugas di Kodim 0730/Gunungkidul memukul lurah setempat. Meski tak membuat lurah dirawat di masuk rumah sakit, namun keluarga lurah mengalami trauma.
Korban adalah Lurah Pampang Kapanewon Paliyan Kabupaten Gunungkidul, Syaiful Khohar. Sementara oknum anggota TNI adalah warganya sendiri yang berinisial A. Syaiful mengaku penganiayaan itu terjadi pada Kamis (26/10/2023) dini hari lalu.
Kejadian itu terjadi di kediaman sang Lurah. Aksi pemukulan tersebut terjadi antara pukul 02.30 hingga pukul 03.00 WIB.
”Waktu datang itu emosinya tak terkontrol, marah dan berteriak-teriak. Langsung mukul sekali, setelah itu dorong-dorongan,” kata Syaiful, Jumat (27/10/2023).
Korban kemudian ditempeleng di bagian muka. Karena posisi korban mepet tembok, kepala bagian belakang korban terbentur tembok. Usai ditempeleng, korban merasa pusing. Melihat aksi penganiayaan tersebut, anggota keluarga yang lain panik.
Tak ingin penganiayaan berlanjut, keluarga korban langsung meminta pertolongan warga sekitar. Sehingga para tetangga datang ke rumah tersebut. ”Ya terjadilah kegaduhan karena warga tetangga berdatangan,” tambahnya
Melihat kegaduhan tersebut, warga langsung berusaha melerai. Korban kemudian pergi ke Mapolres Gunungkidul dan diikuti oknum anggota TNI tersebut.
Korban adalah Lurah Pampang Kapanewon Paliyan Kabupaten Gunungkidul, Syaiful Khohar. Sementara oknum anggota TNI adalah warganya sendiri yang berinisial A. Syaiful mengaku penganiayaan itu terjadi pada Kamis (26/10/2023) dini hari lalu.
Kejadian itu terjadi di kediaman sang Lurah. Aksi pemukulan tersebut terjadi antara pukul 02.30 hingga pukul 03.00 WIB.
”Waktu datang itu emosinya tak terkontrol, marah dan berteriak-teriak. Langsung mukul sekali, setelah itu dorong-dorongan,” kata Syaiful, Jumat (27/10/2023).
Korban kemudian ditempeleng di bagian muka. Karena posisi korban mepet tembok, kepala bagian belakang korban terbentur tembok. Usai ditempeleng, korban merasa pusing. Melihat aksi penganiayaan tersebut, anggota keluarga yang lain panik.
Tak ingin penganiayaan berlanjut, keluarga korban langsung meminta pertolongan warga sekitar. Sehingga para tetangga datang ke rumah tersebut. ”Ya terjadilah kegaduhan karena warga tetangga berdatangan,” tambahnya
Melihat kegaduhan tersebut, warga langsung berusaha melerai. Korban kemudian pergi ke Mapolres Gunungkidul dan diikuti oknum anggota TNI tersebut.
tulis komentar anda