Asal-usul Nama dan Sejarah Trenggalek, Kabupaten yang Dijuluki Kota Gaplek
Jum'at, 27 Oktober 2023 - 10:54 WIB
Atas jasanya itu, Kademangan Kampak kemudian diangkat daerahnya menjadi daerah Sima Perdikan atau Swatantra atau daerah otonomi setara dengan kadipaten yang membawahi beberapa kademangan-kademangan. Peresmian itu telah tertulis jelas dalam prasasti Kampak pada tahun 1851 saka atau 929 masehi.
Kamulan merupakan sebuah prasasti yang lengkap dalam menyebutkan kapan dibuatnya dan siapa yang memerintahkan untuk membuatnya. Dalam prasasti ini telah dicatatkan tanggal pembentukan dari Kabupaten Trenggalek yakni pada tanggal 31 Agustus 1194.
Dalam prasasti kamulan dituliskan bahwa pembuatan atau peresmian dari Kabupaten Trenggalek yakni tahun 1116 Caka (1194 M) dikeluarkan oleh Raja Sri Maharaja Sri Sarweswara Triwikramawantara Anindita Srenggalancana Digjaya Uttunggadewa atau biasa dikenal dengan nama Kertajaya.
Dalam masa pasca prasasti kawulan, Trenggalek berada dibawah kekuasaan dari Kerajaan Kediri dengan bukti adanya pengaruh kebudayaan kediri kala itu. Setelah berada di bawah kekuasaan Majapahit terbukti adanya peninggalan-peninggalan yang tersebar di beberapa wilayah berupa Lingga-Yoni.
Sepanjang sejarah pembentukannya, Trenggalek merupakan sebuah wilayah pemerintahan yang terus berjalan dan tetap sebagai daerah otonomi.
Trenggalek dulunya merupakan sebuah tempat yang jauh (pedalaman) dari ibu kota pusat pemerintahan Mataram, Kahuripan, Kediri dan juga Majapahit. Oleh karena itu lahirlah kata-kata Trenggale. Treng artinya jauh atau dalam, sedangkan Gale artinya tempat atau menolak.
Dengan demikian, Trenggale mempunyai makna tempat yang jauh atau pedalaman tempat menolak mara bahaya. Berangkat dari kata Trenggale lama-lama berubah menjadi kata Trenggalek atau Trenggalih.
Namun, menurut manurskrip yang dikoleksi oleh Keraton Surakarta, Trenggalek dimaknai sebagai “Daerah produksi gaplek” atau makanan tradisional yang terbuat dari singkong.
Kamulan merupakan sebuah prasasti yang lengkap dalam menyebutkan kapan dibuatnya dan siapa yang memerintahkan untuk membuatnya. Dalam prasasti ini telah dicatatkan tanggal pembentukan dari Kabupaten Trenggalek yakni pada tanggal 31 Agustus 1194.
Dalam prasasti kamulan dituliskan bahwa pembuatan atau peresmian dari Kabupaten Trenggalek yakni tahun 1116 Caka (1194 M) dikeluarkan oleh Raja Sri Maharaja Sri Sarweswara Triwikramawantara Anindita Srenggalancana Digjaya Uttunggadewa atau biasa dikenal dengan nama Kertajaya.
Dalam masa pasca prasasti kawulan, Trenggalek berada dibawah kekuasaan dari Kerajaan Kediri dengan bukti adanya pengaruh kebudayaan kediri kala itu. Setelah berada di bawah kekuasaan Majapahit terbukti adanya peninggalan-peninggalan yang tersebar di beberapa wilayah berupa Lingga-Yoni.
Sepanjang sejarah pembentukannya, Trenggalek merupakan sebuah wilayah pemerintahan yang terus berjalan dan tetap sebagai daerah otonomi.
Asal-usul Nama Trenggalek
Trenggalek dulunya merupakan sebuah tempat yang jauh (pedalaman) dari ibu kota pusat pemerintahan Mataram, Kahuripan, Kediri dan juga Majapahit. Oleh karena itu lahirlah kata-kata Trenggale. Treng artinya jauh atau dalam, sedangkan Gale artinya tempat atau menolak.
Dengan demikian, Trenggale mempunyai makna tempat yang jauh atau pedalaman tempat menolak mara bahaya. Berangkat dari kata Trenggale lama-lama berubah menjadi kata Trenggalek atau Trenggalih.
Namun, menurut manurskrip yang dikoleksi oleh Keraton Surakarta, Trenggalek dimaknai sebagai “Daerah produksi gaplek” atau makanan tradisional yang terbuat dari singkong.
tulis komentar anda