Kepada Ketua DPP Perindo, Petani Kopi di Malang Keluhkan Sulitnya Mengakses Pupuk Subsidi
Minggu, 15 Oktober 2023 - 11:10 WIB
MALANG - Petani di Desa Tlogosari, Tirtoyudo, Kabupaten Malang bagian selatan mengeluhkan sulitnya mengakses pupuk bersubsidi. Hal ini disampaikan para petani ketika berdiskusi dengan Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hukum Internal Christophorus Taufik pada Sabtu malam (14/10/2023).
Ahmad Zaelani salah satu petani di Desa Tlogosari menuturkan, bila sejauh ini ia selaku petani kopi tidak dapat mengakses pupuk subsidi karena alasan, hanya diperuntukkan untuk tanaman padi dan jagung. Alasannya dua komoditas pertanian itu merupakan masuk program prioritas ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah.
"Kalau petani kopi kalau nggak mendapatkan urea pemerintah membunuh petani kopi, karena petani kopi ini kalau nggak keluar daunnya yang jelas nggak ada buahnya," ungkap Zaelani, saat diskusi pada Sabtu malam (14/10/2023) di Desa Tlogosari, Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
Setelah proses diskusi dilakukan, Zaelani juga baru tahu bahwa sesuai aturan petani mendapatkan bantuan pupuk satu paket, yakni Urea dan Phonska. Ia juga menuturkan mendapat beberapa informasi dari petani yang mendapat bantuan, dan nanti akan bersinergi dengan saling membantu agar petani kopi seperti dirinya mampu mengakses pupuk bersubsidi.
"Kalau memang kelompok tani di desa sini bisa membantu mendapatkan pupuk paket ya mungkin sudah okelah, kalau tidak kita harus membentuk kelompok baru lagi, intinya kelompok pemuda seperti kelompok petani milenial yang muda-muda saja," ucapnya.
Ia berharap pertemuan dengan bakal caleg partai yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera itu, bisa menyelesaikan persoalan kesulitan mengakses pupuk bersubsidi.
Lihat Juga: Hadiri Sertijab Danlantamal VI Makassar, Plt Sekjen Perindo Harap Amanah dan Tingkatkan Kerja Sama Pemda
Ahmad Zaelani salah satu petani di Desa Tlogosari menuturkan, bila sejauh ini ia selaku petani kopi tidak dapat mengakses pupuk subsidi karena alasan, hanya diperuntukkan untuk tanaman padi dan jagung. Alasannya dua komoditas pertanian itu merupakan masuk program prioritas ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah.
"Kalau petani kopi kalau nggak mendapatkan urea pemerintah membunuh petani kopi, karena petani kopi ini kalau nggak keluar daunnya yang jelas nggak ada buahnya," ungkap Zaelani, saat diskusi pada Sabtu malam (14/10/2023) di Desa Tlogosari, Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
Setelah proses diskusi dilakukan, Zaelani juga baru tahu bahwa sesuai aturan petani mendapatkan bantuan pupuk satu paket, yakni Urea dan Phonska. Ia juga menuturkan mendapat beberapa informasi dari petani yang mendapat bantuan, dan nanti akan bersinergi dengan saling membantu agar petani kopi seperti dirinya mampu mengakses pupuk bersubsidi.
"Kalau memang kelompok tani di desa sini bisa membantu mendapatkan pupuk paket ya mungkin sudah okelah, kalau tidak kita harus membentuk kelompok baru lagi, intinya kelompok pemuda seperti kelompok petani milenial yang muda-muda saja," ucapnya.
Ia berharap pertemuan dengan bakal caleg partai yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera itu, bisa menyelesaikan persoalan kesulitan mengakses pupuk bersubsidi.
Lihat Juga: Hadiri Sertijab Danlantamal VI Makassar, Plt Sekjen Perindo Harap Amanah dan Tingkatkan Kerja Sama Pemda
(hri)
tulis komentar anda