Sejarah dan Asal-usul Tasikmalaya, Sang Mutiara dari Priangan Timur
Jum'at, 06 Oktober 2023 - 14:00 WIB
JAKARTA - Tasikmalaya adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat , Indonesia. Kota ini memiliki jejak peradaban yang menarik untuk dijelajahi.
Tasikmalaya dijuluki Sang Mutiara dari Priangan Timur. Kota ini memiliki sejarah panjang di balik berdirinya daerah yang berada di bagian barat Pulau Jawa ini. Lantas bagaimana kisahnya?
Berikut sejarah dan asal-usul Tasikmalaya yang menarik untuk diulas.
Pada abad ke VII hingga abad ke XII, di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, terdapat Pemerintahan Kebataraan dengan pusat di sekitar Galunggung. Batara yang memerintah pada masa tersebut adalah Sang Batara Semplakwaja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, Batara Wastuhayu, dan Batari Hyang.
Pada tanggal 21 Agustus 1111, Kerajaan Galunggung didirikan dengan penguasa pertamanya bernama Batari Hyang. Ajaran Sang Hyang Siksakandang Karesian dikenal dari Batari Hyang dan masih dijadikan ajaran resmi pada masa Prabu Siliwangi.
Kerajaan Galunggung bertahan hingga 6 raja berikutnya yang merupakan keturunan Batari Hyang. Selanjutnya, terjadi perubahan pemerintahan di Sukakerta dengan ibukota di Dayeuh Tengah, yang merupakan daerah bawahan dari Kerajaan Pajajaran.
Selama masa pemerintahan Prabu Surawisesa, Kerajaan Pajajaran mulai terdesak oleh gerakan kerajaan Islam yang dipelopori oleh Cirebon dan Demak. Hingga akhirnya, terjadi pergolakan di wilayah Priangan pada awal abad XVII Masehi.
Tasikmalaya dijuluki Sang Mutiara dari Priangan Timur. Kota ini memiliki sejarah panjang di balik berdirinya daerah yang berada di bagian barat Pulau Jawa ini. Lantas bagaimana kisahnya?
Berikut sejarah dan asal-usul Tasikmalaya yang menarik untuk diulas.
Sejarah Tasikmalaya
Pada abad ke VII hingga abad ke XII, di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, terdapat Pemerintahan Kebataraan dengan pusat di sekitar Galunggung. Batara yang memerintah pada masa tersebut adalah Sang Batara Semplakwaja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, Batara Wastuhayu, dan Batari Hyang.
Pada tanggal 21 Agustus 1111, Kerajaan Galunggung didirikan dengan penguasa pertamanya bernama Batari Hyang. Ajaran Sang Hyang Siksakandang Karesian dikenal dari Batari Hyang dan masih dijadikan ajaran resmi pada masa Prabu Siliwangi.
Kerajaan Galunggung bertahan hingga 6 raja berikutnya yang merupakan keturunan Batari Hyang. Selanjutnya, terjadi perubahan pemerintahan di Sukakerta dengan ibukota di Dayeuh Tengah, yang merupakan daerah bawahan dari Kerajaan Pajajaran.
Selama masa pemerintahan Prabu Surawisesa, Kerajaan Pajajaran mulai terdesak oleh gerakan kerajaan Islam yang dipelopori oleh Cirebon dan Demak. Hingga akhirnya, terjadi pergolakan di wilayah Priangan pada awal abad XVII Masehi.
tulis komentar anda