Gempa M 6,2 di Maluku Utara Getarkan Gedung KONI Sulut, Sekdaprov: Hall B Tidak Ambruk
Selasa, 12 September 2023 - 07:02 WIB
MANADO - Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2 yang mengguncang wilayah Maluku Utara, pada Senin (11/9/2023) malam, getarannya dirasakan kuat sampai di Kota Manado. Bahkan, akibat gempa bumi tersebut, gedung KONI Sulawesi Utara mengalami kerusakan.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulawesi Utara, Steve Kepel menyebutkan, bahwa kerusakan di gedung KONI Hall B hanya berupa aksesoris bangunan, dan tidak sampai mengakibatkan gedung ambruk akibat getaran gempa.
"Pertama saya mengimbau kepada warga jangan cepat percaya dengan berita-berita beredar di media sosial, yang mengatakan gedung KONI ambruk. Yang terjadi hanya aksesoris bangunan bergeser akibat gempa. Gempa itu sulit diprediksi kapan keberadaannya, seberapa kuat dan seberapa lama dia akan berlaku," tutur Steve.
Kondisi bangunan, kata dia masih tetap bisa digunakan dan berfungsi dengan baik. Di bagian dalam tidak terlihat adanya kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan M6,2 yang berpusat di Maluku Utara itu.
"Marilah kita sama-sama menciptakan suasana yang kondusif agar tidak terprovokasi," ujarnya. Sebelum gempa kata dia, di dalam bangunan dipakai latihan oleh anak-anak dalam rangka persiapan pra PON, namun semuanya dalam keadaan selamat.
Dia juga mengaku masih melakukan pendataan seberapa banyak bangunan-bangunan publik yang mengalami kerusakan atau terdampak gempa tersebut. "Oleh karena itu tetap tenang, kami pemerintah sedang mendata. Untuk sementara baru di gedung KONI ini, di kabupaten dan kota lain belum ada laporan," tegasnya.
Gempa berkekuatan M6,2 terjadi pada Senin (11/9/2023) pukul 20.51 Wita. Pusat gempa berada pada koordinat 1,18° Lintang Utara (LU); 127,44° Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sahu, Halmahera Barat, Maluku Utara, pada kedalaman 152 km.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulawesi Utara, Steve Kepel menyebutkan, bahwa kerusakan di gedung KONI Hall B hanya berupa aksesoris bangunan, dan tidak sampai mengakibatkan gedung ambruk akibat getaran gempa.
"Pertama saya mengimbau kepada warga jangan cepat percaya dengan berita-berita beredar di media sosial, yang mengatakan gedung KONI ambruk. Yang terjadi hanya aksesoris bangunan bergeser akibat gempa. Gempa itu sulit diprediksi kapan keberadaannya, seberapa kuat dan seberapa lama dia akan berlaku," tutur Steve.
Baca Juga
Kondisi bangunan, kata dia masih tetap bisa digunakan dan berfungsi dengan baik. Di bagian dalam tidak terlihat adanya kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan M6,2 yang berpusat di Maluku Utara itu.
"Marilah kita sama-sama menciptakan suasana yang kondusif agar tidak terprovokasi," ujarnya. Sebelum gempa kata dia, di dalam bangunan dipakai latihan oleh anak-anak dalam rangka persiapan pra PON, namun semuanya dalam keadaan selamat.
Dia juga mengaku masih melakukan pendataan seberapa banyak bangunan-bangunan publik yang mengalami kerusakan atau terdampak gempa tersebut. "Oleh karena itu tetap tenang, kami pemerintah sedang mendata. Untuk sementara baru di gedung KONI ini, di kabupaten dan kota lain belum ada laporan," tegasnya.
Gempa berkekuatan M6,2 terjadi pada Senin (11/9/2023) pukul 20.51 Wita. Pusat gempa berada pada koordinat 1,18° Lintang Utara (LU); 127,44° Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sahu, Halmahera Barat, Maluku Utara, pada kedalaman 152 km.
(eyt)
tulis komentar anda