Ridwan Kamil: Energi Terbarukan Jabar Lebih Tinggi Dibanding Nasional
Jum'at, 01 September 2023 - 08:00 WIB
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku terus berupaya membangun ekonomi hijau, termasuk urusan bauran pembangkit energi terbarukan.
Di hadapan ratusan tamu undangan pada acara GASPOL Transisi Energi Daerah Penghasil Migas, Ridwan Kamil mengungkapkan berbagai capaian pembangunan energi terbarukan di Jabar dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Menurut dia, kualitas udara bagaimana pun salah satunya bergantung pada mobilitas manusia. Sedangkan saat ini, mobilitas penduduk sangat padat. Hal itu tampak dari lalu lalang kendaraan di jalanan.
”Jadi kurangi mobilitas, walaupun harus mobilitas bisa gak ganti ke listrik atau shifting ke public transport. Nah ini masih susah,” kata Kang Emil, sapaan akrabnya di Hotel Pullman, Kota Bandung, Kamis (31/8/2023).
Orang nomor satu di Jabar yang segera mengakhiri masa jabatannya itu mengungkapkan, transportasi publik sulit diwujudkan lantaran biaya pembangunannya sangat mahal. Begitu juga dengan Jabar, urusan membangun transportasi publik menyeluruh angkat tangan.
”Kami di daerah gak sanggup. Jakarta aja, untuk 10 juta (penduduk), APBD Rp80 triliun, terkaya se-Indonesia, setengah MRT aja dibayarin APBN. Itu Jakarta,” ungkap Kang Emil.
Bicara pembangkit listrik, lanjut Kang Emil, kebanyakan di negeri ini masih menggunakan batu bara. Alasannya, tak lain karena biayanya yang murah.
Di hadapan ratusan tamu undangan pada acara GASPOL Transisi Energi Daerah Penghasil Migas, Ridwan Kamil mengungkapkan berbagai capaian pembangunan energi terbarukan di Jabar dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Menurut dia, kualitas udara bagaimana pun salah satunya bergantung pada mobilitas manusia. Sedangkan saat ini, mobilitas penduduk sangat padat. Hal itu tampak dari lalu lalang kendaraan di jalanan.
”Jadi kurangi mobilitas, walaupun harus mobilitas bisa gak ganti ke listrik atau shifting ke public transport. Nah ini masih susah,” kata Kang Emil, sapaan akrabnya di Hotel Pullman, Kota Bandung, Kamis (31/8/2023).
Orang nomor satu di Jabar yang segera mengakhiri masa jabatannya itu mengungkapkan, transportasi publik sulit diwujudkan lantaran biaya pembangunannya sangat mahal. Begitu juga dengan Jabar, urusan membangun transportasi publik menyeluruh angkat tangan.
”Kami di daerah gak sanggup. Jakarta aja, untuk 10 juta (penduduk), APBD Rp80 triliun, terkaya se-Indonesia, setengah MRT aja dibayarin APBN. Itu Jakarta,” ungkap Kang Emil.
Bicara pembangkit listrik, lanjut Kang Emil, kebanyakan di negeri ini masih menggunakan batu bara. Alasannya, tak lain karena biayanya yang murah.
tulis komentar anda