Karhutla Rawan di Pelalawan Riau, Langkah Pencegahan Terus Disiapkan
Selasa, 22 Agustus 2023 - 19:01 WIB
PELALAWAN - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta gagal panen rawan terjadi di wilayah Kabupaten Pelalawan, Riau akibat musim kering yang ekstrem dan dampak fenomena El Nino.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim kemarau tahun ini akan terjadi pada Juli-September yang ditandai dengan kondisi cuaca buruk. Selain itu juga ada fenomena El Nino yang diperkirakan akan terjadi pada Oktober-November.
Pemkab Pelalawan terus meningkatkan upaya pencegahan Karhutla sesuai dengan instruksi Kementerian Dalam Negeri dengan melibatkan peran aktif pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan. Pencegahan dilaksanakan melibatkan perusahaan perkebunan swasta dan masyarakat.
“Dampak karhutla ini sangat luas, mulai dari ekonomi, sosial, hingga politik. Karena itu, idealnya pengelolaan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun juga melibatkan perusahaan, TNI, Polri, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pelalawan, Sannusi dalam keterangannya, Selasa (22/8/2023).
Langkah pencegahan dan pengendalian Karhutla di Pelalawan salah satunya menggandeng perusahaan minyak sawit terintegrasi, Musim Mas.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran yang terintegrasi disosialisasikan dan diimplementasikan bagi karyawan dan pekerja yang terlibat dalam operasional perusahaan. Selain itu namun juga diperluas bagi para pemasok, masyarakat sekitar, hingga petani swadaya.
“Kami di industri kelapa sawit mengambil pelajaran dari insiden kebakaran dan kabut asap besar beberapa tahun kemarin. Kejadian tersebut memotivasi kami untuk mengambil tindakan, dan meningkatkan kontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan melalui berbagai program dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan,” kata General Manager Corporate Affairs Musim Mas Group, Teuku Kanna Rhamdan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim kemarau tahun ini akan terjadi pada Juli-September yang ditandai dengan kondisi cuaca buruk. Selain itu juga ada fenomena El Nino yang diperkirakan akan terjadi pada Oktober-November.
Pemkab Pelalawan terus meningkatkan upaya pencegahan Karhutla sesuai dengan instruksi Kementerian Dalam Negeri dengan melibatkan peran aktif pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan. Pencegahan dilaksanakan melibatkan perusahaan perkebunan swasta dan masyarakat.
“Dampak karhutla ini sangat luas, mulai dari ekonomi, sosial, hingga politik. Karena itu, idealnya pengelolaan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun juga melibatkan perusahaan, TNI, Polri, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pelalawan, Sannusi dalam keterangannya, Selasa (22/8/2023).
Langkah pencegahan dan pengendalian Karhutla di Pelalawan salah satunya menggandeng perusahaan minyak sawit terintegrasi, Musim Mas.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran yang terintegrasi disosialisasikan dan diimplementasikan bagi karyawan dan pekerja yang terlibat dalam operasional perusahaan. Selain itu namun juga diperluas bagi para pemasok, masyarakat sekitar, hingga petani swadaya.
“Kami di industri kelapa sawit mengambil pelajaran dari insiden kebakaran dan kabut asap besar beberapa tahun kemarin. Kejadian tersebut memotivasi kami untuk mengambil tindakan, dan meningkatkan kontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan melalui berbagai program dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan,” kata General Manager Corporate Affairs Musim Mas Group, Teuku Kanna Rhamdan.
tulis komentar anda