Gelar Salat Idul Adha, Ini Imbauan PWNU Jatim
Rabu, 29 Juli 2020 - 17:56 WIB
Pengurus PWNU Jatim saat bertemu dengan Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran di Mapolda Jatim. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
SURABAYA - Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) mengimbau kepada pengurus masjid yang berada di zona merah untuk tidak menggelar ibadah salat Idul Adha .
Sebab penyebaran COVID-19 masih tinggi. Khususnya di kawasan Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik). (Baca juga: Tata Cara Salat Idul Adha di Masa Pandemi, Bisa Dilakukan di Rumah )
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar mengatakan, jika sebuah daerah sudah zona merah, sebaiknya salat di rumah masing-masing. Hanya saja, jika ada masjid yang masuk zona merah tapi di titik tersebut tidak ada penyebaran COVID-19 atau dalam kondisi aman dipersilahkan untuk menggelar salat berjamaah. "Namun harus dengan menerapkan protokol kesehatan," kata dia, di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (29/7/2020). (Baca juga: Satgas PWNU Jatim Salurkan Ratusan APD dan Sembako )
Protokol kesehatan itu adalah tetap menggunakan masker, sebelum masuk masjid harus cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, serta menjaga jarak shalat. PWNU juga mengimbau agar khutbah tidak berlama-lama. Maksimal 10 menit. "Salatnya juga jangan pakai surat yang panjang. Sehingga kira-kira salatnya selesai seperempat jam. Ini untuk mengurangi lamanya waktu kerumunan,” kata dia.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengajak masyarakat tetap menerapkan protokol pencegahan COVID-19 saat merayakan Hari Raya Idul Adha. Tujuannya agar tidak terjadi lonjakan jumlah kasus COVID-19. "Dalam beribadah nanti masyarakat harus tetap memperhatikan berbagai hal seperti mengurangi kapasitas tempat ibadah, melakukan sterilisasi tempat, menjaga jarak hingga menggunakan masker," jelas dia.
Sebab penyebaran COVID-19 masih tinggi. Khususnya di kawasan Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik). (Baca juga: Tata Cara Salat Idul Adha di Masa Pandemi, Bisa Dilakukan di Rumah )
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar mengatakan, jika sebuah daerah sudah zona merah, sebaiknya salat di rumah masing-masing. Hanya saja, jika ada masjid yang masuk zona merah tapi di titik tersebut tidak ada penyebaran COVID-19 atau dalam kondisi aman dipersilahkan untuk menggelar salat berjamaah. "Namun harus dengan menerapkan protokol kesehatan," kata dia, di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (29/7/2020). (Baca juga: Satgas PWNU Jatim Salurkan Ratusan APD dan Sembako )
Protokol kesehatan itu adalah tetap menggunakan masker, sebelum masuk masjid harus cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, serta menjaga jarak shalat. PWNU juga mengimbau agar khutbah tidak berlama-lama. Maksimal 10 menit. "Salatnya juga jangan pakai surat yang panjang. Sehingga kira-kira salatnya selesai seperempat jam. Ini untuk mengurangi lamanya waktu kerumunan,” kata dia.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengajak masyarakat tetap menerapkan protokol pencegahan COVID-19 saat merayakan Hari Raya Idul Adha. Tujuannya agar tidak terjadi lonjakan jumlah kasus COVID-19. "Dalam beribadah nanti masyarakat harus tetap memperhatikan berbagai hal seperti mengurangi kapasitas tempat ibadah, melakukan sterilisasi tempat, menjaga jarak hingga menggunakan masker," jelas dia.
(nth)
tulis komentar anda