Orang Tua Siswa Mengeluh, DPRD Parepare Panggil Kadisdik dan Kepsek

Senin, 27 Juli 2020 - 19:35 WIB
Sementara, Plt Kadisdikbud Parepare, Arifuddin Idris memaparkan, sistem seleksi yang dibuat tahun ini bentuknya sederhana, mudah dipahami, dan mudah digunakan dengan model terpadu dan anggaran yang mencapai Rp30 juta. Alasannya, kata dia, saat ini harus melibatkan IT dalam pelayanan. Dalam penerimaan juga harus menerapkan protokol kesehatan , sistem ini meminimalisir pergerakan orang tua siswa.

"Nilai rapor dijadikan indikator bagi calon peserta didik yang berprestasi. Untuk SD sebisa mungkin harus dekat dari rumah peserta didik. Penambahan SD dan ruang kelas bisa dilakukan namun penambahan ruang harus melalui kajian. Untuk SMP kami menerapkan zonasi, afirmasi, perpindahan dan prestasi. Sebelum melakukan penetapan kuota, harus disiapkan semua, guru, kelas dan lainnya," terangnya.



Arifuddin yang saat ini menjabat sebagai Sekdisdikbud mengemukakan, berdasarkan usulan dari sekolah, 94 kelas yang akan diisi dengan jumlah kuota sebanyak 3008, dan siswa yang bisa ditampung 2592 untuk negeri dan swasta 416. Sementara, siswa yang tamat 2565, siswa yang mendaftar online sebanyak 1863, jadi dari 94 kelas yang disiapkan, hanya 80 yang terisi dan 14 kosong. Sebanyak 803 mendaftar di pesantren, maupun di madrasah tsanawiyah.

"Terkait baju seragam merah putih, putih biru dan pramuka tidak boleh dikoordinir oleh sekolah. Untuk baju batik dan olahraga karena menjadi ciri khas dan kebanggaan sekolah tetap dibeli di sekolah, itupun tidak mendesak dan tidak harus segera," tandasnya.
(luq)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content