Satgas Pamtas Yonif 132/BS Gagalkan Penyelundupan 8,25 Kg Ganja di Perbatasan Indonesia dan Papua Nugini

Selasa, 20 Juni 2023 - 09:07 WIB
Mayor Inf Zulfikar memerintahkan untuk mengejar 2 OTK tersebut, namun dikarenakan keadaan yang sangat gelap, medan yang cukup licin karena hujan, serta jarak dari lokasi kejadian yang sangat dekat dari perbatasan (kurang lebih 30 meter), maka 2 OTK tersebut dapat meloloskan diri melewati perbatasan dan secara konstitusi tidak dibenarkan bagi prajurit Satgas untuk melakukan pengejaran yang melintasi perbatasan.

Selanjutnya, Mayor Inf Zulfikar memerintahkan Tim Patroli untuk melaksanakan pemeriksaan di sekitar lokasi kejadian, dan ditemukan 2 buah "Ban Dalam" kendaraan roda empat yang diduga merupakan barang bawaan dari 2 OTK tersebut yang tertinggal saat melarikan diri.

Tim Patroli melaksanakan pemeriksaan singkat terhadap barang temuan tersebut. Kemudian ditemukan bahwa isi dari 2 buah "Ban Dalam" tersebut adalah paket ganja. Berikutnya, Tim Patroli membawa barang temuan tersebut ke Pos Komando Utama dan dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan secara mendetail, dengan hasil 20 paket seberat 8.254 gram. Mayor Inf Zulfikar melaporkan temuan tersebut kepada Letkol Inf Fauzi, dilanjutkan penyerahan barang bukti ke Kolakopsrem 172/PWY.

Berdasarkan pengalaman dan hasil analisis yang dilakukan dari penggagalan penyelundupan narkotika jenis ganja kering di perbatasan Skouw-Wutung, adanya dugaan bahwa 2 OTK yang terlibat pada kejadian ini merupakan Orang Asli Papua (OAP) dan/atau Warga Negara PNG.

"Keberhasilan penggagalan upaya peredaran dan penyelundupan ganja yang berulang kali dilakukan oleh Satgas Yonif 132/BS selama hampir 8 bulan penugasan di tanah Papua dengan rekapitulasi seberat 33,24 Kg ini menegaskan bahwa kami selaku prajurit TNI akan selalu hadir untuk mengayomi dan memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat di perbatasan Papua", ungkap Letkol Inf Fauzi.
(msd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More