Tingkatkan Skill, Santri di Ponorogo Belajar Membuat Kerajinan Tangan
Jum'at, 26 Mei 2023 - 18:38 WIB
PONOROGO - Relawan Gus-Gus Nusantara (GGN) Jatim menggelar santripreneurship bertajuk pembuatan kerajinan tangan dari kayu di Ponpes Putri Al Amin Hudatul Muna, Kabupaten Ponorogo. Sejumlah inovasi kerajinan yang diajarkan meliputi stand Al-Quran, kotak tisu, celengan target, asbak kijing, hingga talenan dapur.
Berbagai kerajinan tersebut memanfaatkan kayu pinus dan jati Belanda. Kegiatan yang menyasar santri dan santriwati ini dipandu Owner AHD Project sekaligus Pengasuh Ponpes Putri Al Amin Hudatul Muna Tri Maidana Rohman Fuad (Gus Fuad)
Korwil GGN Jatim Gus Alwy Hasan mengatakan santri masa kini dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Tak hanya pandai dalam ilmu agama saja, melainkan juga menempa diri dengan beragam keterampilan supaya terciptanya kemandirian ekonomi.
"GGN Jatim Dukung Ganjar mengadakan kegiatan santripreneur di Pondok Pesantren (Al Amin) Hudatul Muna Ponorogo, kami mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari kayu," kata Gus Alwy di Ponpes Putri Al Amin Hudatul Muna, Desa Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jumat (26/5/2023).
Dalam kegiatan ini, GGN Jatim juga menyerahkan sejumlah alat pertukangan guna mendorong produktivitas para santri. Peralatan itu di antaranya bor listrik dan alat planner duduk.
Menurut Gus Alwy, setelah adanya pelatihan ini para santri milenial dapat lebih mengembangkan kreativitasnya. Termasuk memahami peluang atau pangsa pasar sehingga menjadi bekal wirausaha di masa mendatang.
"Harapan kami adalah santri-santri di Pondok Pesantren (Al Amin) Hudatul Muna ini akan lebih kreatif. Ke depannya para alumni lebih mandiri dan mampu mengamalkan ilmu dari pondok pesantren yang mereka dapat," tuturnya.
Gus Fuad (32), selaku Owner AHD Project sekaligus Pengasuh Ponpes Putri Al Amin Hudatul Muna mengaku aksi positif seperti inilah yang perlu digenjot. Tujuannya mendorong minat, bakat, dan keterampilan para santri.
"Ya sangat mendukung artinya santri di era milenial itu harus bisa ngaji. Itu wajib. Tetapi di luar itu harus bisa masalah keterampilan apapun itu harus diolah dan di pondok ini sudah saya rintis tiga tahun lalu untuk pengolahan keterampilan sesuai skillnya masing-masing," ungkapnya.
GGN Jatim bersama santri, dan pengasuh ponpes juga menggelar doa bersama untuk negeri. Selain itu, mereka mendoakan agar langkah Ganjar menjadi Presiden 2024 bisa tercapai. "Kami mendoakan apa yang menjadi hajat dikabulkan oleh Allah," tuturnya.
Berbagai kerajinan tersebut memanfaatkan kayu pinus dan jati Belanda. Kegiatan yang menyasar santri dan santriwati ini dipandu Owner AHD Project sekaligus Pengasuh Ponpes Putri Al Amin Hudatul Muna Tri Maidana Rohman Fuad (Gus Fuad)
Korwil GGN Jatim Gus Alwy Hasan mengatakan santri masa kini dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Tak hanya pandai dalam ilmu agama saja, melainkan juga menempa diri dengan beragam keterampilan supaya terciptanya kemandirian ekonomi.
"GGN Jatim Dukung Ganjar mengadakan kegiatan santripreneur di Pondok Pesantren (Al Amin) Hudatul Muna Ponorogo, kami mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari kayu," kata Gus Alwy di Ponpes Putri Al Amin Hudatul Muna, Desa Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jumat (26/5/2023).
Dalam kegiatan ini, GGN Jatim juga menyerahkan sejumlah alat pertukangan guna mendorong produktivitas para santri. Peralatan itu di antaranya bor listrik dan alat planner duduk.
Menurut Gus Alwy, setelah adanya pelatihan ini para santri milenial dapat lebih mengembangkan kreativitasnya. Termasuk memahami peluang atau pangsa pasar sehingga menjadi bekal wirausaha di masa mendatang.
"Harapan kami adalah santri-santri di Pondok Pesantren (Al Amin) Hudatul Muna ini akan lebih kreatif. Ke depannya para alumni lebih mandiri dan mampu mengamalkan ilmu dari pondok pesantren yang mereka dapat," tuturnya.
Gus Fuad (32), selaku Owner AHD Project sekaligus Pengasuh Ponpes Putri Al Amin Hudatul Muna mengaku aksi positif seperti inilah yang perlu digenjot. Tujuannya mendorong minat, bakat, dan keterampilan para santri.
"Ya sangat mendukung artinya santri di era milenial itu harus bisa ngaji. Itu wajib. Tetapi di luar itu harus bisa masalah keterampilan apapun itu harus diolah dan di pondok ini sudah saya rintis tiga tahun lalu untuk pengolahan keterampilan sesuai skillnya masing-masing," ungkapnya.
GGN Jatim bersama santri, dan pengasuh ponpes juga menggelar doa bersama untuk negeri. Selain itu, mereka mendoakan agar langkah Ganjar menjadi Presiden 2024 bisa tercapai. "Kami mendoakan apa yang menjadi hajat dikabulkan oleh Allah," tuturnya.
(poe)
tulis komentar anda