Gugurnya Sisingamangaraja XII yang Terkenal Kebal Senjata oleh Tembakan Marsose
Rabu, 17 Mei 2023 - 05:49 WIB
Sisingamangaraja XII memiliki nama asli Patuan Bosar Ompu Pulo Batu Sinambela. Dia salah satu bangsawan di tanah air yang tidak pernah mau kompromi dan diplomasi dengan penjajah . saat dinobatkan menjadi raja Batak, usia Sisingamangaraja waktu itu masih 19 tahun.
Karena anti dengan penjajahan, pria kelahiran Bakara, 18 Februari 1845 dan meninggal di Dairi, 17 Juni 1907 itu sangat marah pada Belanda yang berusaha menjajah tanah Batak.
Menurut catatan, Sisingamangaraja XII dikenal kebal peluru. Sampai akhirnya penjajah Belanda menggunakan cara sadis untuk mengakhiri hidupnya.
Adalah Hans Christoffel, prajurit Korps Marsose (pasukan khusus kolonial Belanda), yang memimpin penyergapan Sisingamangaraja XII di tempat persembunyiannya dipinggir bukit Aek (sungai) Sibulbulon di Desa Si-Onom Hudon (perbatasan antara Kabupaten Tapanuli Utara dengan Kabupaten Dairi yang sekarang)
Dalam pertempuran dengan Korps Marsose, Sisingamangaraja XII gagah berani menghadapi penjajah sambil memegang keris (Piso Gaja Dompak).
Namun, bidikan karaben Kopral Souhoka, penembak jitu pasukan Christoffel menembak tembak tepat di bagian kepala di bawah kuping. Dalam peristiwa itu, salah seorang putri Sisingamangaraja XII, yakni Putri Lopian beserta 2 orang putranya Patuan Nagari dan Patuan Anggi gugur bersama.
Darah yang menempel di badannya ternyata, menjadi titik lemah pahlawan perjuangan bangsa itu. Sisingamangaraja XII pun berhasil dilumpuhkan dengan peluru tajam yang sebelumnya dilumuri darah babi.
Baca: Kisah Amangkurat I, Tega Jemur Pejabat Kerajaan karena Tak Becus Jalankan Proyek Istana Baru.
Karena anti dengan penjajahan, pria kelahiran Bakara, 18 Februari 1845 dan meninggal di Dairi, 17 Juni 1907 itu sangat marah pada Belanda yang berusaha menjajah tanah Batak.
Menurut catatan, Sisingamangaraja XII dikenal kebal peluru. Sampai akhirnya penjajah Belanda menggunakan cara sadis untuk mengakhiri hidupnya.
Adalah Hans Christoffel, prajurit Korps Marsose (pasukan khusus kolonial Belanda), yang memimpin penyergapan Sisingamangaraja XII di tempat persembunyiannya dipinggir bukit Aek (sungai) Sibulbulon di Desa Si-Onom Hudon (perbatasan antara Kabupaten Tapanuli Utara dengan Kabupaten Dairi yang sekarang)
Dalam pertempuran dengan Korps Marsose, Sisingamangaraja XII gagah berani menghadapi penjajah sambil memegang keris (Piso Gaja Dompak).
Namun, bidikan karaben Kopral Souhoka, penembak jitu pasukan Christoffel menembak tembak tepat di bagian kepala di bawah kuping. Dalam peristiwa itu, salah seorang putri Sisingamangaraja XII, yakni Putri Lopian beserta 2 orang putranya Patuan Nagari dan Patuan Anggi gugur bersama.
Darah yang menempel di badannya ternyata, menjadi titik lemah pahlawan perjuangan bangsa itu. Sisingamangaraja XII pun berhasil dilumpuhkan dengan peluru tajam yang sebelumnya dilumuri darah babi.
Baca: Kisah Amangkurat I, Tega Jemur Pejabat Kerajaan karena Tak Becus Jalankan Proyek Istana Baru.
tulis komentar anda