Waspada! Kasus Lato-lato Sapi di Gunungkidul Meluas hingga ke 17 Kecamatan
Minggu, 07 Mei 2023 - 23:44 WIB
GUNUNGKIDUL - Penyakit Lumpy Skin Deases (LSD) melanda hampir di semua kecamatan di wilayah Gunungkidul . Dari 18 kecamatan atau Kapanewon yang ada di Gunungkidul, tinggal 1 kecamatan yang terbebas dari penyakit yang dikenal dengan penyakit Lato-Lato ini.
Kondisi ini tentu membuat resah sejumlah peternak di Gunungkidul. Penykit yang menyerang kulit ini menjadi ancaman karena dapat menyebabkan penyakit akut atau sebakut. Dan sapi yang terserang penyakit ini tidak laku dijual kembali.
Kabid Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Retno Widyastuti mengatakan, penyakit tersebut memasuki Kabupaten Gunungkidul sejak Februari lalu. Hingga saat ini, setidaknya ada 680 kasus yang menyebar ke 17 kapanewon dari 18 Kapanewon di Gunungkidul.
"Dari 680 kasus yang ditangani terdapat 4 ekor sapi mati dan sisanya masih dalam perawatan,"ujarnya
Menurut Retno, temuan kasus terbanyak di Kapanewon Ngawen yakni terdapat 220 kasus. Sementara itu di Kapanewon Gedangsari ada 174 kasus dan di Kapanewon Gedangsari yang berbatasan dengan Kabupaten Klaten Jawa Tengah terdapat 174 kasus.
Di Kapanewon Nglipar ada 81 kasus, selebihnya bervariasi mulai dari 1 hingga 6 kasus dalam 1 kapanewon. Dan pihaknya saat ini masih berupaya mengendalikan penyakit LSD dengan berbagai cara.
Meski setiap hari laporan kasus LSD terus mengalami kenaikan namun dia memastikan stok obat masih tersedia. Kendati demikian, untuk penggunaannya pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait Vaksin.
Kondisi ini tentu membuat resah sejumlah peternak di Gunungkidul. Penykit yang menyerang kulit ini menjadi ancaman karena dapat menyebabkan penyakit akut atau sebakut. Dan sapi yang terserang penyakit ini tidak laku dijual kembali.
Kabid Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Retno Widyastuti mengatakan, penyakit tersebut memasuki Kabupaten Gunungkidul sejak Februari lalu. Hingga saat ini, setidaknya ada 680 kasus yang menyebar ke 17 kapanewon dari 18 Kapanewon di Gunungkidul.
"Dari 680 kasus yang ditangani terdapat 4 ekor sapi mati dan sisanya masih dalam perawatan,"ujarnya
Menurut Retno, temuan kasus terbanyak di Kapanewon Ngawen yakni terdapat 220 kasus. Sementara itu di Kapanewon Gedangsari ada 174 kasus dan di Kapanewon Gedangsari yang berbatasan dengan Kabupaten Klaten Jawa Tengah terdapat 174 kasus.
Di Kapanewon Nglipar ada 81 kasus, selebihnya bervariasi mulai dari 1 hingga 6 kasus dalam 1 kapanewon. Dan pihaknya saat ini masih berupaya mengendalikan penyakit LSD dengan berbagai cara.
Meski setiap hari laporan kasus LSD terus mengalami kenaikan namun dia memastikan stok obat masih tersedia. Kendati demikian, untuk penggunaannya pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait Vaksin.
tulis komentar anda