Jelang Lebaran, Stok Kebutuhan Pokok di Jabar Aman dan Harga Stabil
Rabu, 19 April 2023 - 15:14 WIB
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan, harga komoditas kebutuhan bahan pokok di masyarakat terutama di pasar-pasar di seluruh Jabar relatif stabil.
Menurutnya, meskipun ada kenaikan hal itu dianggap wajar. Sebab, menjelang hari besar agama seperti Idul Fitri biasanya tingkat kebutuhan masyarakat meningkat.
Meski begitu, komoditi bahan pokok yang mengalami kenaikan harga tidak sampai menimbulkan kepanikan dan stok pun masih bisa terjaga.
“Kita lakukan beberapa strategi dalam upaya pengendalian jelang lebaran ini, diantaranya Operasi Pasar di sejumlah pasar di Jawa Barat, paket sembako bersubsidi untuk keluarga tak mampu, juga subsidi transportasi, karena biasanya harga komoditas mahalnya di logistrik,” kata Ridwan Kamil di sela kunjungan ke beberapa pasar di Kota Bandung.
Baca juga: Cerita Nuraini, Bahagia Bisa Mudik Tanpa Panas dan Kehujanan
Ridwan Kamil pun optimis, sampai lebaran nanti masyarakat bisa menikmati harga-harga kebutuhan bahan pokok yang terjangkau.
“Sambil kita akan terus pantau, jika ada bahan pokok yang mengalami lonjakan harga juga ketersediaan sampai langka maka melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan lakukan antisipasi penetrasi yang sekiranya diperlukan,” ungkapnya.
Sementara itu, dari Operasi Pasar Murah Bersubsidi yang terakhir pelaksanaannya digelar di Kantor Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung, Senin (17/4/2023), secara keseluruhan pelaksanaannya sudah merata hingga 27 kota/kabupaten se-Jabar.
Sebanyak 125.549 keluarga kurang mampu disubsidi Pemprov Jabar dengan total subsidi mencapai Rp10 miliar
Kepala Disperindag Jabar, Noneng Komara Nengsih mengatakan, dari total harga paket sembako Rp160 ribu, warga cukup membayar paket sembako Rp85 ribu per paket.
“Kita jual dengan harga setengah dari harga umum di pasaran dan alhamdulillah di lapangan biasanya menjelang Idul Fitri itu agak naik, sekarang ini ada penurunan. Walaupun ada beberapa juga yang naik tapi tidak sampai menimbulkan kepanikan dan masih terjangkau,” kata Noneng, Rabu (19/4/2023).
Lebih lanjut Noneng mengatakan, yang terpenting di tingkat masyarakat tidak terjadi panic buying, yang bisa menimbulkan stok lengka bahkan menghilang karena jika terjadi maka harga-harga menjadi naik dan pastinya inflasi tak terkendali.
Menurutnya, meskipun ada kenaikan hal itu dianggap wajar. Sebab, menjelang hari besar agama seperti Idul Fitri biasanya tingkat kebutuhan masyarakat meningkat.
Meski begitu, komoditi bahan pokok yang mengalami kenaikan harga tidak sampai menimbulkan kepanikan dan stok pun masih bisa terjaga.
“Kita lakukan beberapa strategi dalam upaya pengendalian jelang lebaran ini, diantaranya Operasi Pasar di sejumlah pasar di Jawa Barat, paket sembako bersubsidi untuk keluarga tak mampu, juga subsidi transportasi, karena biasanya harga komoditas mahalnya di logistrik,” kata Ridwan Kamil di sela kunjungan ke beberapa pasar di Kota Bandung.
Baca juga: Cerita Nuraini, Bahagia Bisa Mudik Tanpa Panas dan Kehujanan
Ridwan Kamil pun optimis, sampai lebaran nanti masyarakat bisa menikmati harga-harga kebutuhan bahan pokok yang terjangkau.
“Sambil kita akan terus pantau, jika ada bahan pokok yang mengalami lonjakan harga juga ketersediaan sampai langka maka melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan lakukan antisipasi penetrasi yang sekiranya diperlukan,” ungkapnya.
Sementara itu, dari Operasi Pasar Murah Bersubsidi yang terakhir pelaksanaannya digelar di Kantor Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung, Senin (17/4/2023), secara keseluruhan pelaksanaannya sudah merata hingga 27 kota/kabupaten se-Jabar.
Sebanyak 125.549 keluarga kurang mampu disubsidi Pemprov Jabar dengan total subsidi mencapai Rp10 miliar
Kepala Disperindag Jabar, Noneng Komara Nengsih mengatakan, dari total harga paket sembako Rp160 ribu, warga cukup membayar paket sembako Rp85 ribu per paket.
“Kita jual dengan harga setengah dari harga umum di pasaran dan alhamdulillah di lapangan biasanya menjelang Idul Fitri itu agak naik, sekarang ini ada penurunan. Walaupun ada beberapa juga yang naik tapi tidak sampai menimbulkan kepanikan dan masih terjangkau,” kata Noneng, Rabu (19/4/2023).
Lebih lanjut Noneng mengatakan, yang terpenting di tingkat masyarakat tidak terjadi panic buying, yang bisa menimbulkan stok lengka bahkan menghilang karena jika terjadi maka harga-harga menjadi naik dan pastinya inflasi tak terkendali.
(msd)
tulis komentar anda