Kumpulkan Informasi Terkait Korban Kasus Dukun Tohari, Polda Jateng Buka Posko Ante Mortem

Rabu, 05 April 2023 - 11:34 WIB
Di Lobi Mapolda Jateng, Rabu (5/4/2023) Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi memberikan keterangan pers terkait perkembangan kasus pembunuhan berantai oleh dukun Tohari di Banjarnegara. Foto SINDOnews
SEMARANG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah membuka posko ante mortem untuk mengumpulkan informasi terkait korban kasus pembunuhan oleh Tohari alias Mbah Slamet, dukun modus penggandaan uang di Kabupaten Banjarnegara. Hingga hari ini, dari 12 jenazah yang ditemukan, 11 di antaranya belum teridentifikasi.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, posko ante mortem bertujuan untuk mengumpulkan data-data sebelum kematian. Data-data dimaksud, lanjut dia, bisa berupa foto korban semasa hidup, ciri-ciri khusus dari orang yang hilang alias belum kembali dan data-data pendukung lainnya.

“Kami buka posko ante mortem. Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya atau hilang belum ditemukan, bisa melapor ke Polda Jawa Tengah atau polres-polres jajaran, nanti kita direct ke Banjarnegara,” kata Luthfi di Markas Polda Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (5/4/2023).



Data-data ante mortem itu nantinya akan dibandingkan dengan data post mortem (data setelah kematian) dari jenazah-jenazah diduga korban dukun Tohari alias Mbah Slamet yang belum teridentifikasi itu.

Dari 11 jenazah yang belum teridentifikasi, 9 di antaranya ditemukan pada Senin (3/4/2023) di jalan setapak wilayah Wanayasa, Banjarnegara dekat dengan tempat tinggal Tohari.

Berdasarkan pengakuan Tohari, kata Kapolda, 9 korban itu terinci; 1 warga Gunung Kidul DIY dikubur di liang nomor 2, 2 warga Tasikmalaya (laki-laki dan perempuan) dikubur di liang yang sama di liang nomor 3, 2 warga Jakarta (laki-laki dan perempuan) di kubur di liang yang sama di liang nomor 4.

Lalu, ada dua warga Palembang yang dikatakan Tohari bernama Mulyadi alamat Palembang dan pacarnya dikubur di liang yang sama di liang nomor 5. Terakhir adalah dua warga Yogyakarta (laki-laki dan perempuan) dikubur di liang yang sama di nomor 6.

Sementara dua jenazah selanjutnya adalah yang ditemukan pada Selasa 4 April 2023, dari hasil pemeriksaan forensik diketahui berkelamin laki-laki dan perempuan. “Semuanya belum teridentifikasi,” lanjut Kapolda.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy menambahkan, data-data post mortem dari jenazah yang ditemukan sudah diambil oleh tim Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah dipimpin Kepala Bidang Dokkes Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.

“Yang 9 (jenazah) kemarin sudah dikubur, nanti kalau ada keluarga melapor dan identik, bisa dibongkar makam untuk dibawa pulang (dimakamkan di tempat lain) atau tetap di situ, tergantung permintaan anggota keluarga,” kata Iqbal.

Dari total 11 jenazah yang belum teridentifikasi itu, Iqbal mengatakan, ada warga mengadukan di Polres Banjarnegara terkait informasi yang warga Palembang diduga jadi korban dukun Tohari.

Kepala Bidang Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti menyebutkan jenazah-jenazah tersebut dalam keadaan pembusukan lanjut. Perkiraan waktu kematian antara 6 bulan hingga 24 bulan.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content