Sepi Pembeli, Pasar Sayangan Salatiga Ditinggalkan Sebagian Pedagang
Sabtu, 18 Juli 2020 - 18:05 WIB
SALATIGA - Sejumlah pedagang Pasar Sayangan Salatiga meninggalkan pasar tradisional tersebut lantaran sepi pembeli. Mereka memilih berjualan di tempat lain yang lebih ramai pembeli.
Akibatnya, pasar tradisional yang berada di Jalan Patimura itu tambah sepi. Padahal, pasar tersebut belum lama direnovasi dengan dana mencapai Rp2,21 miliar.
Seorang pedagang Pasar Sayangan, Bu Amat menuturkan, sejumlah pedagang mulai tidak berjualan sejak sebelum wabah COVID-19. Belasan pedagang kuliner yang berada di lantai dua sudah gulung tikar.
"Dari belasan pedagang kuliner yang ada, kini tinggal satu pedagang ayam goreng yang bertahan,” katanya pedagang nasi pecel ini, Sabtu (18/7/2020).(Baca juga : Pembebasan Lahan Gerbang Tol Dalam Kota Salatiga Tuntas Desember 2020 )
Menurut dia, sebelum COVID-19 pembeli sudah sepi, apalagi saat ini tambah sepi sekali. Namun dia tetap bertahan jualan lotek dengan modal seadanya.
Tidak hanya Pasar Sayangan saja yang ditinggalkan pedagangnya, pasar lain yang dibangun lebih baik dan bersamaan dengan pembangunan Pasar Sayangan, kini kondisinya juga merana dan ditinggalkan pedagang karena sepi pembeli. Pasar tersebut yakni, Krenceng dan Pasar Andong.
Menanggapi kondisi pasar tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji mengatakan, setelah selesai dibangun dan difungsikan, pihaknya sudah berusaha untuk mempromosikan dan mengenalkan pasar baru tersebut kepada masyarakat, melalui event budaya dan kesenian di Pasar Sayangan.
"Memang belum maksimal, terlebih setelah ada COVID-19, kondisinya berubah drastis. Nanti setelah wabah berakhir dan perekonomian pulih, akan kami benahi dan tingkatkan lagi agar pedagang kembali dan pembelinya ramai,” pungkasnya.(Baca juga : Ribuan Warga Salatiga Menganggur, COVID-19 Jadi Pemicu )
Akibatnya, pasar tradisional yang berada di Jalan Patimura itu tambah sepi. Padahal, pasar tersebut belum lama direnovasi dengan dana mencapai Rp2,21 miliar.
Seorang pedagang Pasar Sayangan, Bu Amat menuturkan, sejumlah pedagang mulai tidak berjualan sejak sebelum wabah COVID-19. Belasan pedagang kuliner yang berada di lantai dua sudah gulung tikar.
"Dari belasan pedagang kuliner yang ada, kini tinggal satu pedagang ayam goreng yang bertahan,” katanya pedagang nasi pecel ini, Sabtu (18/7/2020).(Baca juga : Pembebasan Lahan Gerbang Tol Dalam Kota Salatiga Tuntas Desember 2020 )
Menurut dia, sebelum COVID-19 pembeli sudah sepi, apalagi saat ini tambah sepi sekali. Namun dia tetap bertahan jualan lotek dengan modal seadanya.
Tidak hanya Pasar Sayangan saja yang ditinggalkan pedagangnya, pasar lain yang dibangun lebih baik dan bersamaan dengan pembangunan Pasar Sayangan, kini kondisinya juga merana dan ditinggalkan pedagang karena sepi pembeli. Pasar tersebut yakni, Krenceng dan Pasar Andong.
Menanggapi kondisi pasar tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji mengatakan, setelah selesai dibangun dan difungsikan, pihaknya sudah berusaha untuk mempromosikan dan mengenalkan pasar baru tersebut kepada masyarakat, melalui event budaya dan kesenian di Pasar Sayangan.
"Memang belum maksimal, terlebih setelah ada COVID-19, kondisinya berubah drastis. Nanti setelah wabah berakhir dan perekonomian pulih, akan kami benahi dan tingkatkan lagi agar pedagang kembali dan pembelinya ramai,” pungkasnya.(Baca juga : Ribuan Warga Salatiga Menganggur, COVID-19 Jadi Pemicu )
(nun)
tulis komentar anda