4 Masjid Tertua di Sulawesi Utara Saksi Peradaban Islam
Rabu, 22 Maret 2023 - 15:43 WIB
Selain menangkap ikan, mereka juga mulai berdakwah tentang ajaran Islam kepada masyarakat pesisir. Lama-kelamaan mereka mulai menetap dan semakin berkembang, sehingga dibangunlah Masjid Al Muttaqin pada tahun 1775
Masjid Al Muttaqin yang terletak di Kampung Pondol, Kelurahan Wenang Selatan, Kecamatan Wenang, Kota Manado, juga tidak lepas dari sejarah Kesultanan Yogyakarta. Di kawasan Masjid Al Muttaqin, dahulu disebut Pondol Raden Mas yang merupakan tempat tinggal dari Pangeran Arya Suryeng Ngalaga, Putra Sultan Hamengku Buwono V dari istrinya Kanjeng Ratu Sekar Kedaton.
Kanjeng Ratu Sekar Kedaton di buang ke Manado, sekitar tahun 1855. Di Manado, Kanjeng Ratu Sekar Kedaton, dan putranya bersama para pengikutnya menetap di Kampung Pondol. Pada waktu itu Pondol terbagi dua, Pondol Keraton, dan Pondol Raden Mas. Sayangnya peninggalan-peninggalan benda sejarah dari masjid ini sudah tidak ada lagi, karena masjid tersebut pernah hancur terkena bom pada masa perang dunia dua.
2. Masjid Agung Awwal Fathul Mubien
Masjid Agung Awwal Fathul Mubien berdiri sejak tahun 1802. Masjid yang terletak di Kelurahan Kampung Islam, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulawesi Utara ini, merupakan saksi sejarah perjalanan ajaran Islam di Indonesia bagian timur.Dahulu, masjid ini tak semegah sekarang. Masih berbentuk sederhana berdinding bambu dengan pondasi batu karang dan berlantai papan dengan luas 4 x 4 meter. Bangunan masjid sudah mengalami lima kali renovasi. Sayangnya, bukti sejarah bangunan awal masjid itu sudah tidak ada lagi, karena pada 2016 masjid tersebut dirombak secara total, dan dibangun kembali menjadi seperti bentuknya yang sekarang.
Yang tersisa hanyalah sebuah mimbar. Mimbar yang dihiasi dengan berbagai ukiran dan ornamen melayu ini, dibuat oleh salah satu keturunan Raja Palembang. Sehingga, tak heran mimbar ini memiliki bentuk dan sama persis dengan mimbar di Masjid Agung Palembang.
tulis komentar anda