Panen Raya Saat Pandemi, Beras Jateng Surplus 2,8 Juta Ton
Jum'at, 17 Juli 2020 - 15:00 WIB
TEGAL - Meski ekonomi secara umum menurun drastis di masa pandemi COVID-19, namun sektor pertanian di Jateng tetap mampu bertahan. Bahkan beras di Jateng mencatatkan surplus hingga 2,8 juta ton.
(Baca juga: Wanita Aceh Selatan Ini Menitikkan Air Mata Saat Dihukum Cambuk )
Kepala Distanbun Provinsi Jateng, Suryo Banendro mengatakan, Jateng merupakan daerah yang menjadi salah satu penyangga pangan nasional. Dari hasil pantauannya, ketersediaan beras akan surplus sekitar 2,8 juta ton hingga akhir tahun 2020.
"Untuk ketersediaan pangan di Jateng, aman. Sampai saat ini saja sudah 2,4 juta ton beras, dan diperkirakan sampai akhir tahun surplus sekitar 2,8 juta ton beras," ujarnya usai kegiatan Panen Raya di Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Kamis (16/7/2020).
(Baca juga: Sekda Positif COVID-19, Staf dan Sopirnya Diisolasi di Kantor )
Di beberapa lahan pertanian padi di Jateng, lanjutnya, dapat melakukan masa tanam tiga kali dalam satu tahun. Sehingga mampu menarik ketersediaan pangan. Bahkan hasil pertanian padi di Jawa Tengah mampu memasok kebutuhan pangan di sejumlah daerah di Indonesia.
"Seperti di Kecamatan Dukuhwaru ini hampir semua lahan bisa tanam padi tiga kali. Kalau gabah biasanya ke Jawa Barat. Tapi kalau beras itu banyak, seperti Sulawesi, Kalimantan, Lampung dan Sumatra Utara, bahkan sampai Batam," ungkapnya.
(Baca juga: Sakit dan Tak Diurus, Damina Harus Hadapi Gugatan Anak dan Cucu )
Keberhasilan di sektor pertanian itu karena upaya yang dilakukan Distanbun Provinsi. Diantaranya sistem percepatan, kondisi iklim lebih baik dibanding tahun 2019 lalu, dan adanya lahan yang bisa tiga kali masa tanam dalam satu tahun
(Baca juga: Wanita Aceh Selatan Ini Menitikkan Air Mata Saat Dihukum Cambuk )
Kepala Distanbun Provinsi Jateng, Suryo Banendro mengatakan, Jateng merupakan daerah yang menjadi salah satu penyangga pangan nasional. Dari hasil pantauannya, ketersediaan beras akan surplus sekitar 2,8 juta ton hingga akhir tahun 2020.
"Untuk ketersediaan pangan di Jateng, aman. Sampai saat ini saja sudah 2,4 juta ton beras, dan diperkirakan sampai akhir tahun surplus sekitar 2,8 juta ton beras," ujarnya usai kegiatan Panen Raya di Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Kamis (16/7/2020).
(Baca juga: Sekda Positif COVID-19, Staf dan Sopirnya Diisolasi di Kantor )
Di beberapa lahan pertanian padi di Jateng, lanjutnya, dapat melakukan masa tanam tiga kali dalam satu tahun. Sehingga mampu menarik ketersediaan pangan. Bahkan hasil pertanian padi di Jawa Tengah mampu memasok kebutuhan pangan di sejumlah daerah di Indonesia.
"Seperti di Kecamatan Dukuhwaru ini hampir semua lahan bisa tanam padi tiga kali. Kalau gabah biasanya ke Jawa Barat. Tapi kalau beras itu banyak, seperti Sulawesi, Kalimantan, Lampung dan Sumatra Utara, bahkan sampai Batam," ungkapnya.
(Baca juga: Sakit dan Tak Diurus, Damina Harus Hadapi Gugatan Anak dan Cucu )
Keberhasilan di sektor pertanian itu karena upaya yang dilakukan Distanbun Provinsi. Diantaranya sistem percepatan, kondisi iklim lebih baik dibanding tahun 2019 lalu, dan adanya lahan yang bisa tiga kali masa tanam dalam satu tahun
Lihat Juga :
tulis komentar anda