Saat Akses Internet, Anak-anak Wajib Didampingi Guru dan Orang Tua
Rabu, 22 Februari 2023 - 13:19 WIB
JAKARTA - Kasus cyber bullying dan kejahatan pornografi berbasis siber terhadap anak-anak terus meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu, orang tua atau guru wajib mendampingi anak-anak saat mereka mengakses internet .
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur, Astri Dwi Andriani menyampaikan hal itu saat tampil sebagai pembicara dalam webinar literasi digital untuk komuntas digital Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (22/02/2023).
”Ini (kekerasan berbasus siber) mesti dicegah dan ditanggulangi para pihak, khususnya peran orangtua yang mesti mendampingi anak saat mengakses internet,” tutur Astri Dwi Andriani.
Disampaikan Astri, kemudahan mengases internet memunculkan fakta baru tentang siapa pengguna internet di Indonesia mutakhir. Mengacu Sensus Ekonomi Nasional (Susenas) 2020, ditemukan data sebanyak 25,8 persen pengguna internet di Indonesia justru anak-anak.
Mengutip laporan Child Online Safety Index, mudahnya akses internet dan kurangnya pendampingan orangtua saat anak mengakses internet, telah membuat keamanan digital anak Indonesia menjadi sangat rendah. ”Indonesia menempati posisi 26 dari 30 negara dengan skor total 17,5. Termasuk rendah dari 30 negara,” katanya.
Lanjut Astri, orang tua harus membantu anak memilih akun dan medsos yang diakses, juga menjadi teman diskusi. Jangan biarkan anak mengakses internet tanpa pendampingan orangtua.
”Demikian juga guru, mesti lebih tampil menarik saat mengajar di kelas online buat siswa di sekolah,” jelas Astri dalam diskusi virtual bertema ”Perindungan Anak di Dunia Online”.
Webinar ini merupakan bagian dari program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) yang kick off-nya sudah dilakukan pada 27 Januari 2023. Program Kominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, IMCD menargetkan 5,5 juta peserta, utamanya warga masyarakat yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur, Astri Dwi Andriani menyampaikan hal itu saat tampil sebagai pembicara dalam webinar literasi digital untuk komuntas digital Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (22/02/2023).
Baca Juga
”Ini (kekerasan berbasus siber) mesti dicegah dan ditanggulangi para pihak, khususnya peran orangtua yang mesti mendampingi anak saat mengakses internet,” tutur Astri Dwi Andriani.
Disampaikan Astri, kemudahan mengases internet memunculkan fakta baru tentang siapa pengguna internet di Indonesia mutakhir. Mengacu Sensus Ekonomi Nasional (Susenas) 2020, ditemukan data sebanyak 25,8 persen pengguna internet di Indonesia justru anak-anak.
Mengutip laporan Child Online Safety Index, mudahnya akses internet dan kurangnya pendampingan orangtua saat anak mengakses internet, telah membuat keamanan digital anak Indonesia menjadi sangat rendah. ”Indonesia menempati posisi 26 dari 30 negara dengan skor total 17,5. Termasuk rendah dari 30 negara,” katanya.
Lanjut Astri, orang tua harus membantu anak memilih akun dan medsos yang diakses, juga menjadi teman diskusi. Jangan biarkan anak mengakses internet tanpa pendampingan orangtua.
”Demikian juga guru, mesti lebih tampil menarik saat mengajar di kelas online buat siswa di sekolah,” jelas Astri dalam diskusi virtual bertema ”Perindungan Anak di Dunia Online”.
Webinar ini merupakan bagian dari program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) yang kick off-nya sudah dilakukan pada 27 Januari 2023. Program Kominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, IMCD menargetkan 5,5 juta peserta, utamanya warga masyarakat yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
tulis komentar anda