Cerita Sukses BUMDes Pangalengan Bandung, Ekspor Kentang dan Buncis ke Singapura
Selasa, 21 Februari 2023 - 22:15 WIB
BANDUNG - Cerita sukses Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) datang dari Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. BUMDes Pulosari Handal berhasil menembus pasar luar negeri dengan mengekspor kentang dan buncis kenya hasil usaha pertanian desa ke Singapura. Nilai ekspornya pun mencapai ratusan juta rupiah dalam setiap bulannya.
Kades Pulosari, Agus Rusman menuturkan, BUMDesa Pulosari Handal didirikan selama tiga bulan dan telah miliki badan hukum.
Awalnya ia tertantang mengembangkan hasil alam desanya berupa produk pertanian yang dikenal memiliki kualitas bagus. Agus lalu mengaku memutar otak dan berusaha mencari pasar bagi produk pertanian agar memiliki nilai jual yang tinggi.
Dalam perjalannya, Agus bertemu dengan manajemen PT Elevasri Agri Indonesia (Elevarm) yang mau diajak kerja sama memasarkan kentang dan buncis ke pangsa pasar luar negeri atau ekspor.
"Alhamdulillah, kami baru 10 hari ketemu Elevarm dan terjadi kesepakatan untuk memasarkan produk kelompok tani, termasuk ekspor kentang dan buncis kenya ini," kata Agus saat menuturkan kisah sukses di hadapan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar di Pangalengan, Selasa (21/2/2023).
Setelah melalui beberapa proses dan tahapan, akhirnya terwujud ekspor perdana kentang sebanyak 8 ton dan buncis kenya 200 kg per minggu. Jumlah nilai ekspor perdana kentang Rp112.000.000, dan buncis kenya Rp3.400.000 atau total mencapai Rp115.400.000. Kini rata-rata pendapatan BUMDes Pulosari Handal Pulosari bisa menembus Rp15 juta per bulan.
Desa Pulosari sendiri memberikan anggaran sebesar Rp70 juta untuk membantu BUMDesa Pulosari Handal Pulosari. BUMDes Pulosari Handal Pulosari juga mampu menyerap tenaga kerja sekitar 60 orang yang terdiri dari tenaga kerja dan mitra usaha pada unit usaha air bersih, pariwisata, energi terbarukan, agen bank dan pertanian.
Dalam kesempatan itu, Agus juga meminta perhatian Kemendes PDTT membantu pemasaran produk kopi Desa Pulosari agar semakin luas.
Direktur BUMDesa Pulosari Handal Toto menambahkan, pihaknya juga membina sejumlah kelompok wanita tani yang telah mengolah kentang menjadi makanan ringan. Dalam sebulan, kelompok wanita tani bisa mengolah 1 kuintal kentang menjadi kripik. Dalam satu bulan ditargetkan bisa memproduksi olahan 16 ton kentang dan sekitar 300 kuintal buncis kenya.
Kades Pulosari, Agus Rusman menuturkan, BUMDesa Pulosari Handal didirikan selama tiga bulan dan telah miliki badan hukum.
Awalnya ia tertantang mengembangkan hasil alam desanya berupa produk pertanian yang dikenal memiliki kualitas bagus. Agus lalu mengaku memutar otak dan berusaha mencari pasar bagi produk pertanian agar memiliki nilai jual yang tinggi.
Dalam perjalannya, Agus bertemu dengan manajemen PT Elevasri Agri Indonesia (Elevarm) yang mau diajak kerja sama memasarkan kentang dan buncis ke pangsa pasar luar negeri atau ekspor.
"Alhamdulillah, kami baru 10 hari ketemu Elevarm dan terjadi kesepakatan untuk memasarkan produk kelompok tani, termasuk ekspor kentang dan buncis kenya ini," kata Agus saat menuturkan kisah sukses di hadapan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar di Pangalengan, Selasa (21/2/2023).
Setelah melalui beberapa proses dan tahapan, akhirnya terwujud ekspor perdana kentang sebanyak 8 ton dan buncis kenya 200 kg per minggu. Jumlah nilai ekspor perdana kentang Rp112.000.000, dan buncis kenya Rp3.400.000 atau total mencapai Rp115.400.000. Kini rata-rata pendapatan BUMDes Pulosari Handal Pulosari bisa menembus Rp15 juta per bulan.
Desa Pulosari sendiri memberikan anggaran sebesar Rp70 juta untuk membantu BUMDesa Pulosari Handal Pulosari. BUMDes Pulosari Handal Pulosari juga mampu menyerap tenaga kerja sekitar 60 orang yang terdiri dari tenaga kerja dan mitra usaha pada unit usaha air bersih, pariwisata, energi terbarukan, agen bank dan pertanian.
Dalam kesempatan itu, Agus juga meminta perhatian Kemendes PDTT membantu pemasaran produk kopi Desa Pulosari agar semakin luas.
Direktur BUMDesa Pulosari Handal Toto menambahkan, pihaknya juga membina sejumlah kelompok wanita tani yang telah mengolah kentang menjadi makanan ringan. Dalam sebulan, kelompok wanita tani bisa mengolah 1 kuintal kentang menjadi kripik. Dalam satu bulan ditargetkan bisa memproduksi olahan 16 ton kentang dan sekitar 300 kuintal buncis kenya.
tulis komentar anda