Perpanjangan Tanggap Darurat Ditentukan Hari Ini

Senin, 11 Mei 2015 - 10:10 WIB
Perpanjangan Tanggap...
Perpanjangan Tanggap Darurat Ditentukan Hari Ini
A A A
Marlan mengaku, luasnya area longsoran menjadi kendala utama dalam proses pencarian korban yang tertimbun.

Untuk itu, tim gabungan terus mencari informasi dari keluarga atau saksi mata lainnya terkait posisi korban saat terakhir kali sebelum adanya bencana longsor yang melanda Kampung Cibitung.

“Kami butuh informasi itu. Tim juga selalu mengajak pihak keluarga dan warga yang selamat untuk menyaksikan pro ses evakuasi sekaligus me - nun jukkan posisinya. Ketika ada titik pasti, kami bisa lebih fokus,” tuturnya. Sejauh ini, tambah Marlan, segala upaya pun terus dila kukan tim salah satunya dengan mendatangkan paranormal untuk membantu dalam memetakan posisi korban yang kini ter timbun.

Karena, seperti hasil ka jian bila korban kemung kinan sudah tidak ada dilokasi awal karena terseret hempasan tanah longsor yang cukup kencang. “Dari informasi terbaru yang kami terima longsor itu lumayan cepat menghantam pemukiman penduduk. Bahkan kurang dari 20 menit,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Bandung AKBP Erwin Kurniawan menargetkan pencarian rampung hari ini. Menurutnya, jika tiga korban masih juga belum ditemukan, tim SAR gabung an akan melakukan rapat evaluasi untuk menentukan lang kah selanjutnya termasuk kemungkinan adanya perpanjangan. Meski begitu, Erwin me negaskan personilnya akan ikut membantu hingga proses pencarian selesai.

“Kalau kami tentu sangat siap. Anggota dilapangan juga masih akan terus membantu pencarian dan evakuasi,” ucap nya. Disinggung terkait proses penyelidikan Puslabfor Mabes Polri terkait bencana ini, Erwin enggan berkomentar lebih banyak. Dirinya mengaku, petu gas masih melakukan proses pengembangan dan pemeriksaan sejumlah saksi. Dirinya tidak bisa memastikan kapan hasil nya namun diharapkan dapat dengan segera.

“Belum ada pe nam - bahakan saksi masih 14 kok. Semua pihak sudah dipe rik sa. Untuk hasilnya, nanti pihak Polda Jabar yang akan menanganinya lebih jauh,” ung kap nya. Sementara itu berdasarkan pantauan KORAN SINDO, proses pencarian korban tertimbun masih terus terjadi. Bahkan, beberapa personel dari Satres krim Polres Bandung kembali meninjau lokasi bersama tim Inafis Polres Bandung untuk melakukan penyelidikan kon disi terkahir. Selain itu, pipa yang sempat meledak dan terpotong menjadi beberapa bagian mulai Minggu (10/5), kemarin dipasangi garis polisi agar lokasinya steril.

Pangalengan Daerah Rawan Longsor

Badan Penanggulangan Ben cana Daerah (BPBD) Kabupa ten Bandung, menyampaikan wilayah Pangalengan merupa kan salah satu kecamatan di Bandung yang masuk dalam daerah rawan tanah longsor. Kepala BPBD Kabupaten Bandung Marlan mengatakan, Pangalengan merupakan daerah perbukitan yang sebagian luas lahannya subur karena banyak ditanami sayur-sayuran se hingga menjadi pemicu mudah terjadinya longsor.

Selain di daerah perbukitan, kata dia, rawan longsor terjadi di sepanjang Jalan raya utama Pangalengan mulai dari ka was an Banjaran sampai Talegong perbatasan dengan Kabupaten Garut. “Memang Pangalengan ini daerah pegunungan, ada beberapa titik rawan longsor sepan jang jalan raya Banjaran sampai perbatasan Garut,” kata nya. Menurut dia, beberapa titik rawan longsor sudah diberi ram bu peringatan agar masyarakat maupun pengguna jalan mewaspadai bahaya longsor.

“Di Panglengan sudah beberapa kali terjadi longsoran, dan kita juga sudah pasang rambu-rambu peringatan untuk waspada ter hadap bencana longsor,” katanya.

Dila nashear/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1044 seconds (0.1#10.140)