Air Mancur Bercahaya Menari Tiap 15 Menit
A
A
A
Bagi sebagian orang, Jalan Cikapundung Timur menjadi lokasi yang identik berkumpulnya para loper koran. Lokasi ini menjadi tempat transaksi para loper koran dari berbagai penjuru wilayah Bandung Raya.
Namun suasana berbeda kini hadir di kawasan tersebut. Sebuah plaza amphiteater dengan air mancur dibangun. Sejumlah ornamen air ditambah permainan cahaya (dancing water) menjadi daya tarik tersendiri di dalam kawasan yang dinamakan Cikapundung Water Front ini. Uniknya, pertujukan air mancur yang disertai dengan permainan cahaya ini akan mengikuti alunan musik yang diputar.
Sehingga gerakan air mancur akan mengikuti ritme lagu yang diputar. Air keluar setiap 15 menit sekali. Setidaknya ada dua lagu yang diputar untuk mengikuti gerakan air mancur yakni lagu Manuk Dadali dan Halo-halo Bandung. Beberapa unit speakermemang sengaja dipasang untuk mendengarkan lagu tersebut.
Lokasi itu kini menjadi tempat favorit baru masyarakat Kota Bandung . Hampir setiap malam lokasi tersebut selalu didatangi warga yang ingin menyaksikan pertunjukan dancing water. Tak hanya warga Bandung yang datang, lokasi tersebut juga menjadi tempat yang kerap didatangi oleh warga dari luar Bandung. Ziah,24, wisatawan asal Depok ini mengaku memang sengaja datang ke lokasi tersebut.
Dia mengetahui tempat tersebut dari salah seorang rekannya yang berada di Bandung. “Penasaran ajadatang ke sini. Dikirim foto sama temen bagus banget. Karena penasaran, langsumg datang ajake sini. Dan ternyata memang bagus tempatnya,” ujarnya saat ditemui KORAN SINDO. Menurut dia, lokasi ini menjadi tempat alternatif bagi para wisatawan yang ingin menikmati Bandung. Terlebih lagi saat akhir pekan.
“Ya ini sebagai sarana alternatif liburan warga yah, yang bisa dinikmati semua orang tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Terlebih di tempatkan di area strategis di pusat kota,” ungkapnya. Salah seorang warga Bandung, Selfi,21 mengatakan hal serupa. Dia memuji kehadiran area publik tersebut.
Menurut dia keberadaan kawasan tersebut menjadi alternatif hiburan bagi warga Bandumg di akhir pekan. “Bentuknya kaya lekukan sungai. Kalolihat air mancurnya juga menarik banget, setiap air yang mencuat ke atas seiring sama nada lagu. Desainnya keren, kreatif banget,”katanya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemberdayaan Masyarakat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Yayat Yuliana mengatakan, area baru itu menjadi bagian program BBWS dalam restorasi Sungai Cikapundung. Cikapundung Water Front merupakan pembangunan tahap satu. Setelah proyek ini selesai, selanjutnya akan dilanjutkan dengan pembangunan tahap dua yakni amphiteater yang menghadap sungai.
“Konsepnya itu kita sesuai dengan rencana taman restorasi sungai. Karena segmen pertama dulu yakni penataan area dan kolam.Tahun depan baru sungainya. Jadi nanti untuk tahap dua nanti akan mulai dibangun tahun 2016 mendatang,” ucapnya. Dia mengatakan BBWS sendiri menggelontorkan dana sebesar Rp3,3, miliar untuk membangun proyek ini.
Namun untuk instalasi pembangunan air mancur berasal dari hibah pihak ketiga. Yayat menambahkan, setidaknya ada dua lokasi yang menjadi bagian dari revitalisasi Sungai Cikapundung. Revitalisasi bantaran Sungai Cikapundung yang berada di Babakan Siliwangi sudah lebih dulu dilakukan.
Menurut Yayat, pembangunan segmen kedua di lokasi tersebut akan dilanjutkan pada tahun ini juga. “Diharapkan dua lokasi ini ke depan menjadi wisata bahari. Selain dapat digunakan oleh masyarakat untuk beristirahat juga dapat dimanfaaatkan untuk kegiatan komunitas komunitas sungai,” tandasnya.
Dian rosadi
Kota Bandung
Namun suasana berbeda kini hadir di kawasan tersebut. Sebuah plaza amphiteater dengan air mancur dibangun. Sejumlah ornamen air ditambah permainan cahaya (dancing water) menjadi daya tarik tersendiri di dalam kawasan yang dinamakan Cikapundung Water Front ini. Uniknya, pertujukan air mancur yang disertai dengan permainan cahaya ini akan mengikuti alunan musik yang diputar.
Sehingga gerakan air mancur akan mengikuti ritme lagu yang diputar. Air keluar setiap 15 menit sekali. Setidaknya ada dua lagu yang diputar untuk mengikuti gerakan air mancur yakni lagu Manuk Dadali dan Halo-halo Bandung. Beberapa unit speakermemang sengaja dipasang untuk mendengarkan lagu tersebut.
Lokasi itu kini menjadi tempat favorit baru masyarakat Kota Bandung . Hampir setiap malam lokasi tersebut selalu didatangi warga yang ingin menyaksikan pertunjukan dancing water. Tak hanya warga Bandung yang datang, lokasi tersebut juga menjadi tempat yang kerap didatangi oleh warga dari luar Bandung. Ziah,24, wisatawan asal Depok ini mengaku memang sengaja datang ke lokasi tersebut.
Dia mengetahui tempat tersebut dari salah seorang rekannya yang berada di Bandung. “Penasaran ajadatang ke sini. Dikirim foto sama temen bagus banget. Karena penasaran, langsumg datang ajake sini. Dan ternyata memang bagus tempatnya,” ujarnya saat ditemui KORAN SINDO. Menurut dia, lokasi ini menjadi tempat alternatif bagi para wisatawan yang ingin menikmati Bandung. Terlebih lagi saat akhir pekan.
“Ya ini sebagai sarana alternatif liburan warga yah, yang bisa dinikmati semua orang tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Terlebih di tempatkan di area strategis di pusat kota,” ungkapnya. Salah seorang warga Bandung, Selfi,21 mengatakan hal serupa. Dia memuji kehadiran area publik tersebut.
Menurut dia keberadaan kawasan tersebut menjadi alternatif hiburan bagi warga Bandumg di akhir pekan. “Bentuknya kaya lekukan sungai. Kalolihat air mancurnya juga menarik banget, setiap air yang mencuat ke atas seiring sama nada lagu. Desainnya keren, kreatif banget,”katanya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemberdayaan Masyarakat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Yayat Yuliana mengatakan, area baru itu menjadi bagian program BBWS dalam restorasi Sungai Cikapundung. Cikapundung Water Front merupakan pembangunan tahap satu. Setelah proyek ini selesai, selanjutnya akan dilanjutkan dengan pembangunan tahap dua yakni amphiteater yang menghadap sungai.
“Konsepnya itu kita sesuai dengan rencana taman restorasi sungai. Karena segmen pertama dulu yakni penataan area dan kolam.Tahun depan baru sungainya. Jadi nanti untuk tahap dua nanti akan mulai dibangun tahun 2016 mendatang,” ucapnya. Dia mengatakan BBWS sendiri menggelontorkan dana sebesar Rp3,3, miliar untuk membangun proyek ini.
Namun untuk instalasi pembangunan air mancur berasal dari hibah pihak ketiga. Yayat menambahkan, setidaknya ada dua lokasi yang menjadi bagian dari revitalisasi Sungai Cikapundung. Revitalisasi bantaran Sungai Cikapundung yang berada di Babakan Siliwangi sudah lebih dulu dilakukan.
Menurut Yayat, pembangunan segmen kedua di lokasi tersebut akan dilanjutkan pada tahun ini juga. “Diharapkan dua lokasi ini ke depan menjadi wisata bahari. Selain dapat digunakan oleh masyarakat untuk beristirahat juga dapat dimanfaaatkan untuk kegiatan komunitas komunitas sungai,” tandasnya.
Dian rosadi
Kota Bandung
(bbg)