Gunung Karangetang Meletus, Warga Masih Bertahan Dipengungsian
A
A
A
SITARO - Sekitar 465 warga di dua kelurahan yang berada di kaki Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, masih bertahan di posko pengungsian.
Ratusan warga ini masih takut kembali ke rumah, karena ancaman awan panas yang disebabkan aktivitas Gunung Karangetang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Para warga ini terpaksa tidur di dua posko pengungsian yang dibuat pemerintah setempat yaitu di Museum Ulu dan Gereja di tampun.
Menurut para pengungsi mereka hanya siang hari memberanikan diri melihat rumah mereka, namun pada malam hari mereka tidur di posko pengungsian."Kami takut dengan ancaman awan panas yang dapat terjadi kapan saja karena aktivitas gunung masih tinggi," kata Kirmanto.
Sementara Bupati Kabupaten Kepulauan Sitaro Tonny Supit tetap menghimbau warga yang berada di zona merah untuk tetap bertahan di tenda pengungsian walaupun siang hari.
"Kita juga telah menyiapkan bantuan ke semua pengungsi yang sudah dibagikan secara merata, mulai dari matras, sembako, dan tenaga medis," pungkasanya.
Aktivitas Gunung Api Karangetang ini mulai terlihat sejak Kamis 7 Mei 2015 pagi, dengan mengeluarkan material debu vulkanik yang membumbung setinggi 5000 meter dari kali batu awang dengan disertai gugguran lava pijar dengan jarak luncur sejauh 2000 meter.
Status Gunung Api ini masih berada di siaga level tiga, namun warga dilarang beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer.
Ratusan warga ini masih takut kembali ke rumah, karena ancaman awan panas yang disebabkan aktivitas Gunung Karangetang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Para warga ini terpaksa tidur di dua posko pengungsian yang dibuat pemerintah setempat yaitu di Museum Ulu dan Gereja di tampun.
Menurut para pengungsi mereka hanya siang hari memberanikan diri melihat rumah mereka, namun pada malam hari mereka tidur di posko pengungsian."Kami takut dengan ancaman awan panas yang dapat terjadi kapan saja karena aktivitas gunung masih tinggi," kata Kirmanto.
Sementara Bupati Kabupaten Kepulauan Sitaro Tonny Supit tetap menghimbau warga yang berada di zona merah untuk tetap bertahan di tenda pengungsian walaupun siang hari.
"Kita juga telah menyiapkan bantuan ke semua pengungsi yang sudah dibagikan secara merata, mulai dari matras, sembako, dan tenaga medis," pungkasanya.
Aktivitas Gunung Api Karangetang ini mulai terlihat sejak Kamis 7 Mei 2015 pagi, dengan mengeluarkan material debu vulkanik yang membumbung setinggi 5000 meter dari kali batu awang dengan disertai gugguran lava pijar dengan jarak luncur sejauh 2000 meter.
Status Gunung Api ini masih berada di siaga level tiga, namun warga dilarang beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer.
(nag)