Langka, Bantul Gelar Operasi Pasar

Jum'at, 08 Mei 2015 - 10:42 WIB
Langka, Bantul Gelar Operasi Pasar
Langka, Bantul Gelar Operasi Pasar
A A A
BANTUL - PT Pertamina melalui agen distributor gas tiga kilogram (kg) melaksanakan operasi pasar elpiji 3 kg di Kecamatan Banguntapan.

Dalam dua hari terakhir, operasi gas 3 kg ini dilak sanakan di dua tempat pada kecamatan yang berdekatan dengan Kotamadya Yogyakarta. Ra bu (6/5), operasi dilaksa nakan di Dusun Sorowojan Desa Banguntapan, dan hari kedua, Kamis (7/5) dilaksanakan di Du sun Ngipik, tepatnya di depan kantor Kecamatan Banguntapan.

Pemilik PT Tridewi Putranti, Sulistyo Kurniawan menga takan, agen yang dia miliki menda pat perintah dari PT Pertamina untuk melakukan operasi pasar di Kecamatan Banguntapan. Pasalnya, berdasarkan lapor an dari masyarakat yang masuk ke PT Pertamina, terjadi kelangkaan gas 3 kg.

Selain terjadi kelangkaan, ternyata harga eceran di wilayah Banguntapan melampaui harga eceran tertinggi (HET). “Laporannya di sini (Banguntapan) harganya capai Rp 20.000 per tabung,” katanya. Dalam operasi kali ini, PT Tri dewi Putranti mendapat alokasi sebanyak 560 tabung untuk sekali operasi di Kecamatan Banguntapan.

Untuk pemerataan dan antisipasi dari pedagang eceran, dia sengaja mem - ber lakukan pembelian maksimal dua tabung gas untuk satu kar tu identitas. Untuk harga eceran, pihaknya tetap menggunakan HET dari PT Pertamina yaitu Rp15.500 per tabungnya. Meski agak repot, tetapi dia harus melaksanakan operasi pasar tersebut karena perintah dari PT Pertamina.

Selain harus men ca tat setiap penjualan yang dia lakukan, untuk sekali operasi pasar dirinya harus mengerahkan tenaga minimal empat orang. “Sedikit repot sih, wong te naganya jadi semakin banyak,” paparnya. Sulistyo menambahkan, sebe tulnya operasi pasar gas 3 kg ini dilaksanakan oleh semua agen dan di semua kecamatan.

Hanya saja, dia tidak mengetahui kapan pelaksanaan operasi yang sama di kecamatan lain. Karena dirinya hanya mendapatkan alokasi untuk Kecamatan Banguntapan di dua titik yang dikabarkan langka. Koordinator Lapangan Distri busi Elpiji dari Himpunan Wi raswasta Minyak dan Gas (Hi swana Migas) Roni Endro mengatakan, pihaknya menindaklanjuti keluhan dari ma syarakat yang mengatakan terjadi kelangkaan dan harga ecerannya cukup tinggi.

Saat ini, pihaknya baru melaksanakan ope rasi pasar di Banguntapan saja, yaitu di Pasar Ngipik dan So rowajan. Pihaknya memang berupaya untuk mengisi kelangkaan yang terjadi di wilayah tersebut dan menekan HET agar sesuai dengan ketentuan. Pihaknya sengaja melakukan operasi pasar gas langsung di tengah masyarakat, tidak melalui saluran distribusi pa da umumnya.

Selain HETnya cukup tinggi, di wilayah So rowajan dan Ngipik terjadi kekurangan. Pihaknya telah meng hitung sebenarnya masing-ma sing titik mengalami ke ku rang an 1.000 tabung. “Kami akan ka wal HET Rp15.500. Kalau HET men capai Rp 20.000, kami akan lakukan operasi pasar,” katanya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantul Sahadi Suparjo mengatakan, sebenarnya kekurangan tidak hanya terjadi di Banguntapan. Karena, kejadian ini hampir me ra ta di seluruh daerah pa sokan elpiji 3 kg.

Hanya saja, untuk pelaksanaan operasi pasar gas di kecamatan lain, pihaknya ma sih menunggu hasil monitoring timnya. “Kalau di Banguntapan memang terjadi kekurangan cukup signifikan,” tandasnya.

Erfanto linangkung
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4743 seconds (0.1#10.140)